News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peringati Hari Laut, Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Gelar Aksi Bersih Pantai

Peringati Hari Laut, Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Gelar Aksi Bersih Pantai


WRTAJOGJA.ID : Bertepatan dengan hari laut yang diperingati pada 8 Juni, mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga menggelar kegiatan bersih pantai yang dilaksanakan di Pantai Goa Cemara pada 11 Juni 2023. Dalam kegiatan bersih sampah yang dilakukan pada enam titik kawasan pantai, terkumpul lima belas kantung sampah yang kebanyakan berupa kemasan plastik konsumsi seperti botol air minum dan pembungkus makanan

Aksi bersih pantai ini didorong oleh keprihatinan atas hasil riset yang menunjukan Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia. Menurut data Jambeck (2015), Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah Cina dengan jumlah 187,2 juta ton. Selain itu, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, toko-toko ritel di Indonesia menghasilkan 10,95 juta lembar sampah setiap tahunnya. Jumlah ini setara dengan 65,7 hektar kantong plastik atau setara dengan 60 kali lapangan sepak bola.

Keprihatinan mahasiswa ini mendapat dukungan dari Ketua Program Studi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga, Dr Muryanti. “Kami tidak hanya mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa yang bersifat akademis murni, tetapi juga yang memiliki dimensi pengabdian masyarakat. Di Prodi Sosiologi, kegiatan semacam ini aadalah bagian dari program merdeka belajar,” jelas Dr Muryanti. Setelah aksi bersih pantai, mahasiswa mengikuti diskusi bertajuk “Konflik Sosial-Ekologi di Indonesia”.

Kegiatan diskusi menghadirkan Dr Eka Sulistiyowati dan Achmad Uzair PhD sebagai pembicara. Eka Sulistiyowati yang baru saja menyelesaikan disertasi tentang tradisi pelestarian lingkungan di Gunung Kidul, mengapresiasi kegiatan aksi bersih pantai ini sebagai bagian dari menjaga keseimbangan antara keprihatinan ekologi dan kepentingan ekonomi. Terlebih lagi Pantai Goa Cemara adalah bagian dari situs gumuk pasir yang menduduki tempat istimewa dalam ekologi tropis dan dunia. “Manusia cenderung mengeksploitasi ekologi untuk mementingkan kebutuhan hidupnya” terang Eka Sulistyawati mengingatkan tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Senada dengan Eka, Achmad Uzair juga menekankan pentingnya pertimbangan keadilan lingkungan dalam pengambilan berbagai kebijakan publik termasuk pariwisata. Bila masuk sebagai pertimbangan, keadilan ekologi akan mengimbangi dominasi kepentingan ekonomi dengan pertimbangan-pertimbangan lain yang lebih partisipatoris dan berkelanjutan. Kepentingan ekonomi yang antroposentris cenderung menyingkirkan pertimbangan kelangsungan lingkungan.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa yang secara antusias membersihkan pantai sepanjang 500 meter sejak Minggu pagi. Kegiatan aksi bersih pantai dan diskusi berlangsung hingga pukul 14.00 WIB dan ditutup dengan sesi foto bersama. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment