News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

LSPP Jana Dharma Indonesia Berkolaborasi Dengan Kemenparekraf Ri Adakan Sertifikasi Profesi Skema Spa Perawatan Wajah Di Situbondo

LSPP Jana Dharma Indonesia Berkolaborasi Dengan Kemenparekraf Ri Adakan Sertifikasi Profesi Skema Spa Perawatan Wajah Di Situbondo


WARTAJOGJA.ID : Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Jana Dharma Indonesia (LSPP JDI) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dalam kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata Tahun Anggaran 2023.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kemenparekraf RI dan LSPP JDI. Dalam kegiatan uji kompetensi ini setidaknya melibatkan total 1000 pelaku pariwisata yang akan melakukan proses uji kompetensi.

Sebanyak 800 orang untuk skema MICE dan 200 orang skema SPA.
Dalam kesempatan kali ini, merupakan batch kesembilan bagi LSPP JDI untuk proses sertifikasi dalam rangkaian total 1000 orang peserta. Kegiatan sertifikasi batch sembilan ini dilakukan di kota Situbondo tepatnya di Hotel Rosali. 

Direktur LSPP JDI, Hairullah Gazali SE., MBA,  menjelaskan dalam sambutannya “Kegiatan sertifikasi ini dilaksanakan oleh Kemenparekraf RI yang bekerjasama dengan LSPP JDI, yang mana lokasi dari kegiatan tersebut di 6 destinasi, salah satunya di Borobudur, Prambanan, Yogyakarta dan destinasi lainnya ada di Lombok, Wakatobi, Labuan Bajo dan BTS (Bromo, Tengger, Semeru).”

Irul, sapaan akrab Hairullah Gazali, menambahkan “Dalam kesempatan ini, skema yang dilakukan di batch sembilan ini yaitu SPA dengan spesifikasi Perawatan Wajah dan Tubuh. Total peserta dalam kesempatan ini yaitu 55 peserta”. 

Kegiatan pembukaan perdana uji kompetensi ini telah dimulai sejak tanggal 1 April 2023 di gedung LSPP JDI. Hingga kini, telah berjalan batch kesembilan dengan jumlah total 20 batch dari keseluruhan.

“Setelah sudah kami lakukan secara bertahap di masa sebelum lebaran, kini kami mulai melanjutkan untuk proses roadshow sertifikasi.

Setelahnya, kami akan melakukan proses sertifikasi profesi di Nusa Tenggara Barat, lanjut Irul”.

 “Seorang pelaku pariwisata baik MICE maupun SPA, harus memiliki sikap kreatif, inovatif dan bertanggung jawab atas segala pekerjaannya yang mana melibatkan banyak pihak atau koneksi di dalamnya. Utamanya untuk kedua skema ini yang memang dihadapkan langsung dengan audience”, pungkas Irul.

Berkembangnya industry MICE atau wisata konvensi sebagai industri baru, bisa menguntungkan banyak pihak,karena industri MICE merupakan industri yang kompleks dan melibatkan banyak pihak. Dalam satu kegiatan MICE, telah banyak melibatkan banyak pihak, sehingga merupakan kegiatan yang berkarakterstik padat karya, baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun mejadi pemasukan bagi devisa Negara. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mencetak pelaku pariwisata yang kompeten dan terampil, serta handal di bidangnya. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment