News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tekan Stunting, Kampung Kricak Kidul Jadi Desa Binaan IDI Kota Yogyakarta

Tekan Stunting, Kampung Kricak Kidul Jadi Desa Binaan IDI Kota Yogyakarta


WARTAJOGJA.ID: Hasil Studi Kasus Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi balita stunting sebesar 27,67% dan dari hasil SSGBI 2021 diketahui bahwa 24,4% atau sekitar 6 juta balita mengalami stunting. 

Stunting terkait dengan banyak penyebab, antara lain faktor asupan gizi ibu dan anak, status Kesehatan balita, ketahanan pangan, lingkungan sosial dan kesehatan, lingkungan pemukiman, kemiskinan, dan lain-lain (UNICEF, 2013; WHO, 2013). 

Sementara data stunting di Kota Yogya berdasarkan SSGI th 2022 menurun dari  17,1% menjadi 13,8%, masih ada 1.225 balita stunting yang membutuhkan intervensi baik sensitif dan spesifik.  

Berdasarkan Pemantauan Status Gizi Agustus 2022, prevalensi kasus stunting di Kota Yogyakarta tahun 2022 adalah 10,8%, dengan prevalensi di Kecamatan Tegalrejo urutan ke 7 di Kota Yogya sebesar 10,34% pada balita dan 10,66% untuk baduta. 

Berikut sebaran kasus stunting di Tegalrejo : untuk kelurahan Kricak 20 anak, kelurahan Karangwaru 9 anak, kelurahan Tegalrejo 1 anak dan kelurahan Bener 9 anak.  

Dalam rangka meningkatkan peran serta dokter dalam menunjang program prioritas nasional khususnya dalam penanganan balita stunting di Kota Yogyakarta, maka IDI Kota Yogyakarta akan berperan aktif dalam kegiatan tersebut melalui pendampingan desa/kelurahan binaan. 

"Berdasarkan data kasus stunting maka kami memilih kelurahan Kricak di Kecamatan Tegalrejo terpilih sebagai desa/kelurahan binaan dalam penanggulangan stunting

IDI Kota Yogyakarta akan melakukan intervensi dan pendampingan sebagai wujud pengabdian masyarakat anggota IDI Kota Yogyakarta. 

Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo Drs. Agus Antariksa P, M.Si menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan oleh IDI Kota Yogyakarta. Pihaknya siap untuk berkolaborasi dalam program menyehatkan masyarakat di wilayahnya.

Sementara dalam sambutannya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Ns. Waryono, SIP, S.Kep, M.Kes menyambut baik dan siap untuk berkolaborasi dalam penanganan gizi buruk dan stunting di Kota Yogyakarta.

“Berharap wilayah lain kegiatan serupa juga bisa dilaksanakan. Dinas Kesehatan siap membersamai dengan program dan kegiatan, baik dari Dinkes maupun dari Puskesmas Tegalrejo,” tandasnya.

Terkait hal itu, Kepala Puskesmas Tegalrejo dr. Suharno menyatakan siap untuk menindaklanjuti program tersebut. Pihaknya siap untuk mengoptimalisasi tenaganya di wilayah, khususnya terkait dengan program stunting.

Acara yang juga diisi dengan sosialisasi dan edukasi kesehatan itu, juga dihadiri oleh Ketua Kampung Kricak Kidul beserta jajaran, dan warga serta 30 balita Bersama ibunya. Dalam pertemuan tersebut dilakukan kesepakatan, 1. 

Mengurangi stunting di Kota Yogyakarta, lebih cepat 14,3persen menjadi di bawah 10persen pada thun 2024, 3. Melaksana PMT selama 3 tahun oleh IDI wilayah setempat.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat agar memahami kesehatan anak juga ibunya,” kata Ketua IDI Kota Yogyakarta dr. Trikusumo Bawono, SE. (Cak/Rls)



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment