News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dukung Penanganan Stunting di Bali, Sido Muncul Kucurkan Bantuan Rp 500 Juta

Dukung Penanganan Stunting di Bali, Sido Muncul Kucurkan Bantuan Rp 500 Juta


Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat memberikan bantuan Rp 500 juta bagi penderita stunting di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali. (ist)

WARTAJOGJA.ID  - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk memberikan bantuan sebanyak Rp 500 juta untuk penanggulangan stunting bersama Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa untuk masyarakat Payangan Kabupaten Gianyar, Bali, pada Sabtu (12/11).

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, menyebabkan anak tumbuh terlalu pendek untuk usianya. 

Selain gangguan pertumbuhan fisik, stunting juga bisa menghambat perkembangan otak anak.
Karenanya, penting untuk melakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah stunting pada anak. Khususnya, pada kelompok ibu hamil, pasangan usia subur, calon pengantin, hingga balita usia 2 tahun ke bawah.

Dalam rangka menekan stunting di Indonesia, khususnya di Bali, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa Bali mengadakan program 'PentaCOME 1000+ To Stop Stunting and Create A Golden Generation'.

Program tersebut merupakan program pendampingan mahasiswa berorientasi masyarakat yang berbasis keluarga berkualitas demi menuntaskan stunting dan mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia maju.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan ini bukan pertama kalinya bagi Sido Muncul berpartisipasi membantu masyarakat penderita stunting. Menurutnya, stunting merupakan salah satu kondisi yang perlu mendapat perhatian.

"Saya di antara keluarga itu termasuk stunting. Ibu saya tidak bisa menyusui saya, dan waktu saya lahir terjadi perang kemerdekaan di Yogyakarta. Jadi makanan itu tidak ada di Yogyakarta. Jadi ketika Fakultas Kedokteran Warmadewa memberikan gagasan untuk ikut berpartisipasi membantu masyarakat yang penderita stunting, saya langsung setuju," terangnya, Sabtu (12/11/2022).

Pada kesempatan ini, Sido Muncul memberikan bantuan senilai total Rp 500.000.000 untuk mendukung terlaksananya program penanggulangan stunting yang merupakan implementasi kerja sama dan nota kesepahaman antara PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan Universitas Warmadewa.

Bantuan tersebut terdiri atas paket suplementasi dan bibit tanaman senilai Rp 247.258.500 dan uang tunai senilai Rp 250.000.000 yang diberikan kepada 417 keluarga di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.

Terdapat 417 paket suplementasi yang berisi Suprasi, Sari Daun Kelor, dan Tolak Angin yang diberikan untuk ibu hamil dan pasangan usia subur. Ada pula 254 paket berisi Tolak Angin Anak dan Anak Sehat untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun.

Sido Muncul juga membagikan bibit tanaman kunyit, kelor, kencur, dan katuk yang diiringi dengan pelatihan Peningkatan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta pelatihan Budidaya TOGA dan Agribisnis TOGA.

"Awalnya bantuannya untuk suplementasi, jamu anak sehat, dan Suprasi. Tapi kalau Suprasi itu, ASI-nya bisa bagus kan kalau makanannya cukup. Kalau makanannya nggak cukup ya nggak juga. Makanya tadi saya menambahkan Rp 250.000.000 supaya diberikan kepada ibu-ibu yang membutuhkan di Kecamatan Payangan supaya disalurkan ke mereka," papar Irwan.

Ia turut mengapresiasi Universitas Warmadewa yang telah menggagas program pencegahan stunting ini. Irwan mengatakan bantuan untuk penderita stunting ke depannya akan menjadi salah satu program CSR Sido Muncul pada tahun 2023 mendatang, selain operasi gratis untuk penderita katarak dan bibir sumbing.

"Saya senang sekali mendapat ide dari Universitas Warmadewa, membuat saya punya program baru membantu stunting. Saya tidak bisa apa-apa kalau tidak bekerja sama, salah satunya ide Universitas Warmadewa ini. Mungkin bisa dilakukan universitas lain di Indonesia," ungkapnya.

Irwan juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim yang menggagas kurikulum Merdeka Belajar. Menurutnya, program ini mendorong para mahasiswa untuk secara mandiri belajar dengan terjun langsung ke lapangan.

"Saya mengapresiasi sekali mahasiswa-mahasiswa fakultas kedokteran itu diberi tugas seperti ini. Jadi ini tugas yang nyata, Merdeka Belajar. Itu idenya Mas Menteri (Nadiem) bagus, dari sini dia (mahasiswa) belajar. Belajar apa? Kenyataan kehidupan. Kalau cuman di buku, baca, belajar teori-teori itu tidak jelek, tapi mesti digabung dengan pelajaran kehidupan seperti ini," tuturnya.

Sebagai informasi, PentaCOME 1000+ To Stop Stunting and Create A Golden Generation merupakan implementasi kerja sama dan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Sido Muncul dengan Universitas Warmadewa tentang kegiatan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (Tri Dharma). Serta, implementasi Program Matching Fund 2022 bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan menggunakan platform Kedaireka untuk membentuk ekosistem merdeka belajar.

Program ini melibatkan seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa melalui pendampingan 1 mahasiswa, 1 ibu hamil beserta keluarga dan lingkungannya, pasangan usia subur (PUS), calon pengantin (Catin), dan balita hingga umur 2 tahun. Tahun ini, Universitas Warmadewa menurunkan 417 mahasiswa yang terlibat dengan 417 penerima manfaat program di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment