News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Catat ! Musyawarah Agung Senapati Nusantara Pamerkan Keris dari Era Majapahit

Catat ! Musyawarah Agung Senapati Nusantara Pamerkan Keris dari Era Majapahit



WARTAJOGJA.ID : Musyawarah Agung Senapati Nusantara -organisasi induk pecinta keris terbesar di Indonesia- tak hanya berisi agenda pemilihan Sekjen periode 2022-2026 dan pengusulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional, namun juga diisi dengan pameran dan bursa tosan aji. 

“Ribuan kolektor sudah pesan hotel di Jogja dan Bantul untuk meramaikan peristiwa agung ini sekaligus pameran tosan aji langka dan juga bursa keris, sebuah peristiwa ekonomi tosan aji dengan pelaku seluruhnya adalah UMKM,” kata Ketua Panitia Musyawarah Agung, Nurjianto, saat jumpa pers jelang Musyawarah Agung Senapati Nusantara, saat jumpa pers jelang Musyawarah Agung Senapati Nusantara (MAS) pada di Bantul, DIY, Rabu (14/9).

Gus Poleng, panggilan akrab Nurjianto di kalangan pecinta keris, mengatakan bahwa beberapa keris langka yang akan dipamerkan di antaranya dua keris dari era Majapahit yakni Keris Naga Sasra bergelar Shang Hyang Antaboga dan Keris Kyai Sekar Anggrek. 

Diterangkan, selama ini keris-keris langka dan berusia ratusan tahun yang sering dipamerkan adalah dari era paska Majapahit yakni era Demak, Pajang, dan Mataram Islam. Baru di Musyawarah Agung Senapati Nusantara 2022 kali ini keris dari era Majapahit dipamerkan secara terbuka. 

Banyak yang klaim memiliki keris Nagasasra Majapahit yang asli  , akan tetapi sampai saat ini masih diragukan keasliannya bahkan diberbagai musium keris dibelahan dunia ini tidak di temukan yang namanya keris Nagasasra tanguh Majapahit dengan ciri yng di sepakati para ahli keris , menurut sebagaian masyarakat pecinta Tosan Aji keris Nagasasra Majapahit telah sirna hilang di telan bumi ,akan tetapi dalam Pameran Keris "Menuju Indonesia Bangkit" Sang nogososro Majapahit Telah muncul kembali  setelah melalui kuratoral serta kajian para pakar keris Nusantara dengan miliki ciri khusus antara lain adalah bentuk kepala naga pada gandik keris dan badnya menjulur sampe atas dengan hiyasan kinatah serta sisik emas pada bagian badanya dan bilahnya berpamor Hurap atau Wesi Purosani.unggkap Nurjianto Ketua umum panitia kegiatan.

Munculnya keris  nagasasra Majapahit ini menurut Nurjianto ini pertanda bagus dimana keris naga melambangkan kekuasaan, kekuatan, kewibawaan,kemakmuran dan kepemimpinan, sangat sesuai dengan tema yang di usung yaitu keris Nusantara Utuk Indonesia bangkit

Lebih jauh Gus Poleng menerangkan dipamerkannya dua keris dari era Majapahit tersebut sangat terkait dengan tema besar MAS 2022 yakni ‘Keris Nusantara untuk Indonesia Bangkit.’

Di era Majapahit ada sosok Empu Supo Mandrani yang bergelar Pangeran Sedayu yang salah satu Mahakaryanya adalah keris dengan dapur Naga Sasra. 

“Itu cerita legendaris soal keris bahwa Keris Naga Sasra dibikin oleh Empu Supo ketika ada gejolak dan pandemi untuk mengatasi kegaduhan yang muncul di seantero kerajaan,” terang Gus Poleng.

Selain Keris Naga Sasra, juga akan dipamerkan keris-keris yang dimiliki oleh para raja-raja Nusantara lainnya seperti Keris Singo Barong, Junjung Drajad, dan Rondoro. 

Sementara Ketua Organizing Committee (OC) Musyawarah Agung, Fendi Prayitna memaparkan bahwa bursa keris dan tosan aji MAS 2022 menargetkan perdagangan sebesar Rp 5 miliar selama 3 hari bursa. Target tersebut dianggap tak muluk-muluk karena dalam event bursa biasa di Surabaya pada 2020 lalu yang juga diselenggarakan oleh Senapati Nusantara mencatat ada transaksi lebih dari Rp 3 miliar.

“Nah MAS 2022 ini kan even besar, ribuan kolektor datang setelah 2 tahun tidak ada transaksi, mulai ramai lagi sejak lebaran lalu. Bursa besok akan jadi puncak perdagangan tosan aji di Indonesia pada tahun ini,” kata Fendi.

Selain akan menghadirkan keris-keris pemula dengan harga Rp 2-10 juta, keris-keris seharga puluhan juta dan ratusan juta bahkan milyaran juga akan hadir di bursa. Salah satu yang sudah memastikan hadir di bursa adalah kolektor besar dari Bali bernama Haji Tris Heryanto yang membawa beberapa keris langka dan sebuah topeng emas.

Fendi menerangkan Tris Heryanto akan membawa Keris Toraja, Keris Bali, dan Parang dari Sumba dengan ketiganya memiliki warangka dan gagang terbuat dari emas dan bertatah batu mulia. 

“Umur kerisnya diperkirakan 500-an tahun dengan harga Rp 2-3 milyaran. Nah yang juga istimewa beliau juga akan menjual Topeng Emas langka dari Lombok dengan harga Rp 1,5 miluar. Semoga saja setidaknya salah satu koleksi beliau laku di bursa, jadi ramai lagi bursa tosan lagi nasional kita,” kata Fendi.

Fendi membocorkan ada sekitar 15 bupati yang memastikan hadir di MAS 2022 ini yang tentu saja akan makin meramaikan bursa sekaligus bisa mendorong para bupati tersebut untuk memberi dukungan pada para pelaku budaya tosan aji di kabupatennya masing-masing. Dan yang istimewa, Bupati Sumenep, kabupaten di Madura yang dikenal sebagai kota keris, memastikan hadir untuk berbagi mengenai perkembangan teknologi dan skill pembuatan keris di sana. 

“Dan Bantul punya Imogiri yang merupakan pusat warangka keris terbesar di dunia. Senapati Nusantara ingin mendorong kedua daerah ini berkolaborasi dalam upaya branding sebagai daerah penghasil tosan aji terbesar di dunia,” pungkas Fendi. (Cak/Rls)

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment