News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Buka JIFFINA 2022, Sultan HB X : Industri Mebel dan Kerajinan Terapkan Technovation

Buka JIFFINA 2022, Sultan HB X : Industri Mebel dan Kerajinan Terapkan Technovation


Sultan HB X hadiri JIFFINA 2022 (ist)

WARTAJOGJA.ID : Perhelatan Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2022 ke-6 bertema 'Nature is Back for Eco Lifestyle' kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada 20 hingga 23 Agustus 2020. 

Ajang yang diikuti lebih dari 200 peserta dan dihadiri 800-an buyer dari berbagai negara tersebut harus mampu mempunyai karakteristik berbeda sesuai keinginan pasar dan mengantisipasi tantangan serta kondisi yang berbeda seperti perkembangan teknologi.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan JIFFINA telah menjelma menjadi etalase yang menyajikan harmoni etnik Nusantara mampu membuktikan seni budaya dapat bersanding dengan konsep eco friendly. 

Untuk itu, JIFFINA setidaknya perlu menerapkan enam karakteristik produk mebel dan produk kayu lainnya yang ramah lingkungan yaitu kayu bersertifikat, mudah dibongkar dan didaur ulang, tahan lama dan mudah diperbaiki, berbahan insersi logam dan plastik daur ulang, berbahan kayu reklamasi dari produk lama dan  menggunakan bahan bambu untuk aksesoris perabotan.

"Saya berharap, sebanyak mungkin kriteria itu diterapkan pada produk-produk yang dipamerkan disini. Sebab jika tidak, saya khawatir kita akan lebih jauh ketinggalan dari produk-produk serupa dari Vietnam yang menjadi kompetitor utama mebel Indonesia. Tetapi karena seniman produknya mempunyai karakteristik yang beda,hanya saja perlu dipikirkan sesuai market atau keinginan pembeli, " ujarnya di sela-sela Pembukaan JIFFINA 2022 di JEC, Sabtu (20/8).

Sultan HB X menyatakan ada dua pertanyaan besar yaitu seberapa kuat ketangguhan pengusaha merespons produk luar ke pasar domestik yang terbuka dan seberapa kreatif  mengembangkan produk lokal yang unggul untuk bersaing di pasar global. 

Guna menjawabnya, maka perlu menerapkan konsep technovation yang mengandung tiga aspek berupa inovasi teknologi, technopreneurship dan manajemen teknologi dan marketing.

"Tanpa dukungan manajemen profesional, seringkali produk yang dihasilkan gagal dalam tahap komersialisasi di pasar. Karena sering ditemukan, dari sisi teknologi dan inovasi banyak produk-produk kita yang unik. Tetapi, saat bersaing di pasar global kalah karena kurangnya kemampuan teknologi," tandasnya.

Menurut Raja Kraton Yogyakarta ini, pasar global menuntut skala ekonomi yang cukup dan kemampuan delivery yang tepat-waktu, selain dipenuhinya standar mutu. Sehingga  event ini menjadi pendorong kemajuan industri mebel dan kerajinan sebagai entitas bisnis serta berkontribusi signifikan, baik dalam volume, jumlah devisa maupun value bagi ekspor Indonesia.

" Ajang JIFFINA 2022 ini diharapkan berlangsung sukses dan mampu memberikan efek positif bagi pertumbuhan industri furniture dan kerajinan nasional. Hal ini seiring dengan mulai pulihnya kondisi pasar global setelah cukup terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Terlihat pertumbuhan industri pengolahan non migas mencapai 4,33 % pada triwulan II 2022, dimana industri furnitur sebagai salah satu sub sektornya berkontribusi 1,32%," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita.

Reni mengungkapkan angkanya sangat positif ditunjukan kinerja ekspor produk furnitur 2021 yang naik 33% dari tahun sebelumnya USD 1,9 miliar menjadi USD 2,5 miliar. Peningkatan ekspor ini dipengaruhi kondisi peningkatan ekspor Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penguatan sebab AS masih merupakan tujuan ekspor utama produk furniture disusul Belanda, Belgia dan Jerman. Dengan potensi ekspor yang besar ini perlu didukung promosi produk baik online melalui e-commerce atau offline melalui penyelenggaraan JIFFINA serta beralih ke pasar yang non konvensional sehingga tidak tergantung pada satu negara tujuan ekspor.

" Potensi industri furnitur kita sangat besar didukung kekuatan melimpahnya bahan baku dan kreativitas desain sehingga semakin memberikan nilai tambah produk. Melihat potensi tersebut, kami siap memberikan dukungan dan fasilitasi termasuk link and match IKM furniture dengan industri besar supaya menjadi rantai pasok. Tidak Lupa penggunaan produk dalam negeri alias produk lokal," imbuhnya.

Ketua Forum JIFFINA Jawa Bali Timbul Rahardjo menegaskan industri mebel dan kerajinan mulai mencoba bangkit kembali pasca pandemi saat ini, salah satunya dengan diselenggarakan pameran ini yang diikuti 800 buyers. Para pelaku industri mebel dan kerajinan kini semakin kompetitif terutama di pasar-pasar Eropa, Amerika dan Korea hingga berkembang di pasar Timur Tengah.

" DIY dan sekitarnya ini sudah dikenal dengan industri kerajinannya atau kriya ditambah dengan hadirnya Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) yang memberikan manfaat kedepannya serta dibangunnya akses jalan tol. Kami berharap dukungan Pemda DIY karena Yogyakarta adalah Mekkahnya kriya agar JIFFINA semakin diperkuat dan turut membantu membangkitkan ekonomi" pungkasnya (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment