Ajang Paling Dinantikan Bertajuk Nusantara Coffee Beans Competition Digelar
WARTAJOGJA.ID : Nusantara Coffee Beans Competition menjadi ajang paling dinantikan pecinta kopi.
Sekretaris Komunitas Kopi Nusantara, Andri mengatakan Kompetisi Kopi Terbaik Nusantara merupakan salah satu agenda Jogja Coffee Week #2.
"Ada banyak agenda lainnya antara lain seminar membedah perkopian Nusantara. Para narasumber bakal memberi pencerahan tentang dunia kopi. Jogja Coffee Week #2 akan berlangsung 2-6 September 2022 di JEC Jogjakarta," katanya.
Dalam even itu sejumlah anak muda tampak serius menimbang kemudian memasukkan biji kopi ke mesin penggiling.
Setelah itu, mereka menyeduhnya ke dalam mangkuk dan membawa ke dalam salah satu ruangan di Hotel Galuh, Prambanan, Klaten.
Di dalam sudah menunggu para pencicip kopi dengan sendok dan kap di tangan.
Tanpa dikomando, para pencicip kopi segera mencium aroma lantas mengambil sesendok dan merasakannya. Begitu seterusnya hingga ratusan mangkuk. Mereka bukan sekadar mencicipi tetapi merasakan cita rasa satu kopi dan lainnya untuk menentukan kopi dengan rasa terbaik dalam ajang ”Nusantara Coffee Beans Competition”.
”Semua kopi baik…semuanya…hanya memang ada yang baik, terbaik dan sangat baik atau ekselen,” tutur salah satu pencicip yang juga dewan juri dalam Yusianto.
Yus, panggilang akrabnya, merupakan kamus berjalan perkopian. Ia yang bekerja di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember. Sejak 1980an dirinya sudah menggeluti dunia kopi dan kakao sehingga banyak orang menyebutnya perpusatakaan berjalan tentang kopi. Ia paham di luar kepala sejarah kopi, proses masuk ke Indonesia, pengolahan dan lainnya.
Menurutnya kopi Indonesia sedang berada di puncak. Cita rasanya memang luar biasa, tak heran kalau harganya melambung. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir tren minum kopi meningkat. Hampir di setiap sudut kota ada kedai kopi.
Kualitas Tinggi
Juri lain, Gemawan Wahyadiatmika mengungkapkan lebih 200 kopi dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi. Kopi-kopi tersebut berasal dari Aceh hingga Papua. Ia menilai semua berkualitas tinggi dan ini menjadi tantangan bagi para juri untuk memilih yang terbaik.
”Sampel biji kopi yang masuk semuanya memenuhi standar kualitas tinggi. Banyak kemajuan dalam dunia kopi sehingga muncul yang unik dan menarik,” ujar Geri, panggilan sehari-harinya.
Ia menjelaskan proses penjurian sangat ketat. Sampel kopi dalam jumlah tertentu harus digiling kemudian diseduh menggunakan air dengan panas 93-94 derajat Celcius. Para juri akan menilai dari aroma atau bau kopi serta menguji cita rasanya. (Cak/Rls)
Post a Comment