News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Excelso Kenalkan Kopi Single Origin Dalam Kelas Kopi di Yogyakarta  

Excelso Kenalkan Kopi Single Origin Dalam Kelas Kopi di Yogyakarta  


Kelas kopi bertema “Mengenal Kopi Single Origin Indonesia” memperkenalkan jenis-jenis kopi Single Origin yang menjadi kebanggaan Indonesia dan kafe Excelso. 

WARTAJOGJA.ID: Hari ini, bertempat di Excelso Galeria Mall, Yogyakarta, sebuah kelas kopi khusus media bertema “Mengenal Kopi Single Origin Indonesia” khusus diselenggarakan untuk memperkenalkan jenis-jenis kopi Single Origin yang menjadi kebanggaan Indonesia dan kafe Excelso. 

Dalam kelas yang dibuka oleh Nanang Suranto, Area Supervisor untuk Joglosemar, dan Pangesti Boedhiman, Head of Corporate Communication PT Kapal Api Global, awak media belajar tentang 3 WAYS of COFFEE BREWING (3 Cara Penyeduhan Kopi) yakni dengan menggunakan Coffee Press, Coffee Machine dan Syphon Brew.

Adapun tiga jenis kopi yang diperkenalkan adalah varian  kopi single origin khas Indonesia Kalosi Toraja, Sumatera Mandheling, dan Luwak Toraja.  

“Mari kita coba untuk mengenali aroma setiap jenis kopi sebelum diseduh dengan mengendus aromanya ketika masih dalam bentuk bubuk. Setelah itu baru kita seduh dan kita hirup lagi aromanya. Idealnya aroma kopi tersebut saat masih dalam bentuk bubuk, akan menghasilkan aroma yang sama setelah diseduh,” papar Ari Siswanto, 
Crew Leader yang memandu kelas dengan mendetil. 

Materi kemudian beralih pada 3 cara menyeduh kopi. Kali ini kopi yang dipilih adalah Kalosi Toraja. Kepada media pun dijelaskan tentang arti istilah Single origin yang sangat identik dengan era gelombang kopi ketiga atau third wave coffee.

“Penjelasan sederhananya, single origin adalah asal mula, atau tempat pertama kopi itu berasal. Umumnya, single origin mengacu kepada satu wilayah, tempat, atau daerah spesifik dan tak bisa direkayasa. Kalosi Toraja ini misalnya, diproduksi dari biji kopi dari perkebunan di Toraja. Bila bibitnya dipindah ke daerah lain, maka aroma kopi yang dihasilkan tidak akan sama,” kata Pangesti lebih lanjut. 
Dengan teknologi menyeduh kopi yang berbeda, satu jenis kopi yang sama akan menghasilkan aroma, acidity dan body yang berbeda. 

Aroma adalah bau khas yang dikeluarkan pada waktu pengadukan lapisan bubuk kopi sesaat setelah penyeduhan, contohnya adalah aroma buah (fruity), aroma bau kacang (nut-like), aroma bunga (herbal) dan sebagainya. 

Acidity adalah sensasi keasaman yang menyegarkan bagian dari cita rasa yang terbentuk setelah seduhan dicicipi dan di tahan didalam rongga mulut selama 3-5 detik. Body adalah sifat kekentalan (mouthfeel) kopi, biasanya dinilai dengan cara menggosokan lidah dengan langit-langit mulut sehingga ada kesan kekentalan dari cairan 

“Tujuan dari teknik penyeduhan kopi untuk mendapatkan cita rasa kopi agar sesuai dengan yang kita inginkan Tentu saja mana yang lebih enak akan tergantung pada selera masing masing konsumen,” kata Ari mengimbuhkan. 

Kopi yang diseduh dengan menggunakan coffee press akan menghasilkan seduhan yang baik aroma, acidity dan bodynya terbilang berskala sedang, sementara seduhan dengan coffee machine akan menghasilkan level acidity dan body yang tertinggi, dengan aroma berskala mendium. Bagi para penggemar kopi yang lebih menikmati kopi melalui aroma harum dan rasa yang lebih asam, dapat memilih cara menyeduh kopi menggunakan alat bernama Syphon Brew. 

“Hasil seduhannya akan menghasilkan aroma yang lebih harum, tingkat acidity berskala tinggi, sementara bodynya cenderung tidak kental,” imbuh Pangesti sebelum menutup kelas media dengan sessi tanya jawab dan berfoto bersama. (Cak/Rls)
 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment