News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ziarah ke Makam Bung Karno, Anggota DPRD DIY Singgung Perda Pendidikan Pancasila

Ziarah ke Makam Bung Karno, Anggota DPRD DIY Singgung Perda Pendidikan Pancasila


Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto berziarah ke makam Proklamator RI, Ir Soekarno di Blitar (ist)

WARTAJOGJA.ID : Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto berziarah ke makam Proklamator RI, Ir Soekarno di Blitar belum lama ini.

Kunjungan itu dilakukan Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta tersebut
untuk mendoakan Presiden RI pertama pendiri NKRI yang membawa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. 

"Ir Soekarno, Presiden RI bersama Mohammad Hatta telah membawa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Sebagai generasi penerus bangsa keteladanan dan perjuangan Proklamator RI, harus jadi teladan kita semua, semoga tiap pemimpin Indonesia bisa meneruskan dan mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan RI, jadi bangsa berdaulat, rakyatnya sejahtera," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Sabtu, 7/5/2022.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menjelaskan rangkaian kunjungan ziarah ke Jawa Timur, jadi bagian penting upaya pembatinan sejarah kebangsaan, bagian dari refleksi perjalanan pemimpin negeri yang mewariskan ideologi Pancasila. 

"Alhamdulillah, sebagai Ketua Komisi A DPRD DIY  kita sudah menyelesaikan raperda dan akhirnya jadi Perda 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.  Melalui Sinau Pancasila, kita harapkan pendidikan ideologi Pancasila bisa  berjalan baik, ini penting agar generasi bangsa Indonesia melek sejarah kebangsaan RI dan Pancasila, " kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan. 

Ada sejumlah lokasi bersejarah yang penting untuk dikunjungi dan bisa jadi  bagian wisata sejarah perjalanan  tokoh bangsa, seperti di Peneleh Surabaya dan rumah HOS Cokroaminoto. Di titik lokasi tersebut, bisa sekaligus napak tilas sejarah kebangsaan. 

Bung Karno dalam sejarah perumusan Pancasila hadir di rapat-rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada 29 April 1945.

BPUPKI diberi tugas menyelidiki semua hal penting termasuk politik, ekonomi, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia. Badan ini dipimpin KRT Dr Radjiman Wedyodiningrat.

Dalam sidang resmi BPUPKI yang pertama pada 29 Mei-1 Juni 1945 sejumlah tokoh menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. 

Seperti yang dikutip dari Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945. 

"Saudara-saudara! Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Darma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar," kata Bung Karno.

Sukarno kemudian mengatakan menurut petunjuk seorang kawannya yang ahli bahasa nama paling tepat adalah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar. "Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi," ujarnya. "Pancasila itulah yang berkobar-kobar di dalam dada saya sejak berpuluh tahun." kata Bung Karno. 

Sebelum ziarah, beberapa waktu sebelumnya Eko Suwanto menyempatkan untuk datangi  rumah  Bung Karno  di Peneleh Surabaya dan Rumah HOS Cokroaminoto tempat Bung Karno mondok dan belajar. 

"Ini bagian dari pembatinan dan refleksi perjalanan hidup tokoh bangsa Indonesia yang mewariskan ideologi Pancasila. Generasi muda dan penerus bangsa penting untuk napak tilas perjalanan kehidupan tokoh dan pahlawan bangsa Indonesia. Bung Karno sangat inspiratif. Melalui buku buku yang ditulis beliau, kita bisa belajar banyak terutama bagaimana ikhlas berjuang untuk kepentingan bangsa, untuk kemakmuran dan keadilan rakyat," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment