News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pekan Ini, Film All Of Us Bakal Diputar dan Didiskusikan di IFI LIP Yogyakarta

Pekan Ini, Film All Of Us Bakal Diputar dan Didiskusikan di IFI LIP Yogyakarta


François Dabin, Direktur IFI Yogyakarta

WARTAJOGJA.ID : Bertepatan dengan edisi ke-5 “Hari Internasional Hidup Rukun dalam Damai di IFI LIP Yogyakarta”, yang ditetapkan oleh PBB pada 2017 dan diperingati di seluruh dunia, IFI Yogyakarta menyelenggarakan acara khusus pada Kamis, 19 Mei pukul 19.00 di Auditorium IFI (Jl. Sagan no.3 YK).

Acara ini akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pemutaran film dokumenter “All of us”, disutradarai oleh Pierre Pirard (bahasa Inggris dengan takarir bahasa Indonesia). 

Film ini dirilis saat memperingati hari internasional tersebut. FIlm ini menarasikan kisah orang-orang pemberani yang menemukan kembali norma-norma yang terkait dengan keluarga, pendidikan, hubungan sosial, budaya, pekerjaan, terlepas dari semua kesulitan dan tekanan yang ada. 

Sebagian dari film ini tentang inisiatif memberikan pendidikan tentang perdamaian untuk para
muda-mudi kaum muslim dan kristen di Ambon (Maluku). 

Cuplikan film ini dapat ditonton melalui tautan: bit.ly/FilmAllOfUs

Menurut François Dabin, Direktur IFI Yogyakarta, “Acara ini merupakan kesempatan untuk mengenal dan saling bertukar mengenai berbagai inisiatif yang terpercaya dan konkrit, baik yang sudah diimplementasikan maupun yang sedang dikaji seputar pendidikan Hidup Rukun dalam Damai. IFI Yogyakarta ingin berkontribusi dalam mengenalkan dan mempromosikan inisiatif tersebut dalam rangka mewariskan dunia yang damai dan harmonis kepada generasi mendatang," katanya.

Setelah pemutaran film usai, dilanjutkan diskusi dengan tema “Hidup Rukun dalam Damai” dengan menghadirkan 3 pembicara ahli. 

Yakni Elisabeth D. Inandiak selaku penulis, penerjemah, dan abdi masyarakat, lahir di Prancis. Elisabeth D. Inandiak mulai berkeliling dunia sebagai wartawan sejak umur 19 tahun dan menulis beberapa buku sastra dan berbagai skenario film. 

Menetap di Yogyakarta sejak 1989, ia terlibat dalam pekerjaan kemanusiaan untuk masyarakat yang terdampak gempa bumi (2006) dan korban letusan gunung Merapi (2010).

Ada pula Prof. Dr. Wening Udasmoro, selaku Guru Besar dalam bidang Sastra dan Gender Universitas Gadjah Mada. 

Ia pernah menjadi dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM (2016-2021). Melakukan penelitian mengenai konflik dan perdamaian selama 6 tahun (2016-2020) di Ambon, Aceh dan Jawa Timur.

Lalu ada Diah Yulianti selaku perupa kelahiran rantau, Kalimantan selatan. 1992 mengenyam pendidikan di ISI Yogyakarta. 

Dalam perjalanan keseniannya konsep dan wacana yang diketengahkan terkait dengan tema lokal (kalimantan) dan Global. Hal spiritual, kepribadian dan jiwa menjadi ciri di dalam karyanya. Pameran yg diikutinya baik Nasional dan Internasional

Para hadirin mendapat kesempatan berpendapat maupun bertanya dalam sesi tanya-jawab. 

Partisipasi dalam acara ini gratis dan terbuka untuk umum dengan pendaftaran: bit.ly/JIVEP22. 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment