News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Buka Muscab HIPMI Yogya ke 7, Wawali: Jangan Lelah Bangkitkan Ekonomi

Buka Muscab HIPMI Yogya ke 7, Wawali: Jangan Lelah Bangkitkan Ekonomi


Wawali Yogya buka Muscab Hipmi Kota Yogya ke 7 (ist)

WARTAJOGJA.ID : Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi membuka Musyawarah Cabang (Muscab)  ke-7 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Yogyakarta di Hotel Dafam Fortuna Malioboro, Kamis (10/3/2022).

Dalam kesempatan itu, Heroe menceritakan bahwasanya sektor wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) nyaris semua terdampak penuh pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Dampak yang paling dirasakan tentunya akibat kebijakan kebijakan pembatasan yang membuat kunjungan wisatawan merosot hingga terseoknya berbagai turunan usaha jasa wisata.

Meski demikian, Heroe Poerwadi menyebut ada satu turunan sektor wisata yang tak begitu terpengaruh pandemi Covid-19 dua tahun ini.

"Sektor yang tidak terpengaruh pandemi itu ternyata kuliner," kata Heroe.

Penilaian soal ini pasca pihaknya melihat dari laporan transaksi antar jemput makanan dengan layanan online di Kota Yogyakarta dua tahun terakhir.

Heroe menyebut, bahkan ada satu operator layanan antar online yang mendapat transaksi total sekitar Rp 30 miliar dan operator lainnya sekitar Rp 13 miliar. 

“Itu artinya pelaku ekonomi di bidang kuliner di Kota Yogyakarta tidak begitu terpukul karena orderan sangat tinggi,” ujar Heroe.

Kondisi sektor kuliner di Yogya yang cenderung berjaya ini berbeda dengan induknya, pariwisata.

Heroe menyebut pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta dari pariwisata pasca dua tahun pandemi masih tetap belum pulih 100 persen.

"Melihat laporan geliat wisata baik dari kunjungan ke destinasi dan lainnya, pemulihan dari pariwisata secara umum baru berkisar 70-80 persen," kata dia.

"Tapi dua-tiga minggu ini, saat kasus Covid-19 naik lagi, mulai ada tren penurunan lagi," Heroe menumbuhkan. 

Sumber penggerak perekonomian di Kota Yogyakarta selain wisata juga sektor pendidikan. Saat ini sektor pendidikan di Yogyakarta belum pulih karena perguruan tinggi banyak yang belum menjalankan kegiatan belajar mengajar secara penuh.

"Hanya saja sejumlah kampus memperkirakan, kasus Covid-19 kembali menurun di bulan April- Mei akan menjalankan kegiatan belajar mengajar  tatap muka, sehingga potensi ekonomi bisa tumbuh lagi," kata dia.

Heroe yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 itu mengakui, membangkitkan ekonomi di Kota Yogyakarta tidak mudah sekalipun wilayah itu menyandang predikat destinasi utama.

"Sebab saat pandemi, kemampuan ekonomi wisatawan juga melemah, lantaran selama dua tahun tidak bisa maksimal dari sisi pendapatan dan aktivitas ekonomi serta sosialnya," kata dia.

Sedangkan dari pemerintah, ujar Heroe, juga memiliki keterbatasan anggaran karena pandemi dan ada pemotongan anggaran dari pusat.

“Yang bisa kita lakukan hanya dengan tidak bersikap pesimis melihat potensi ekonomi di Yogyakarta cukup besar dan masih banyak yang bisa digali secara kreatif,” kata dia.

"Jangan lelah bangkitkan ekonomi. Saya yakin dan percaya teman- teman HIPMI sudah mempersiapkan diri. Saya berharap di Muscab HIPMI Kota Yogyakarta bisa melahirkan upaya bersama-sama. Saya harap HIPMI Kota Yogyakarta membangun klaster- klaster. Salah satunya klaster khusus yang menyuplai bahan baku agar ekosistem benar- benar terbangun,” terang Heroe.

Sementara itu Ketua BPC HIPMI Kota Yogyakarta, Fajarrudin Achmad Muharom mengatakan anggota HIPMI khususnya HIPMI BPC Kota Yogyakarta berisi 60 persen adalah  startup digital yang bergerak di bidang pendidikan, teknologi informasi dan bidang- bidang lain. Anggota HIPMI Kota Yogyakarta juga ada yang bergerak di bidang fesyen dan kuliner.

“Pengusaha muda di Yogya levelnya saya pikir sudah UKM. Beberapa mungkin secara valuasi sudah melewati kategori UMKM, karena startup anggota kami adalah startup- startup yang sangat tumbuh di era pandemi,” katanya. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment