News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menyikapi Transformasi Digital dan Menyelesaikan Tantangannya

Menyikapi Transformasi Digital dan Menyelesaikan Tantangannya




BANYUMAS : Transformasi digital untuk pemulihan pendidikan di masa pandemi Covid-19 ini menjadi hal yang tidak bisa terelakkan. Teknologi digital menjadi penyelamat learning loss dunia pendidikan yang fatal.

“Transformasi digital melalui teknologi untuk mengubah proses analog menjadi digital dibutuhkan untuk menjawab tantangan agar masyarakat bisa menciptakan strategi yang inovatif dan lebih produktif dalam berbagai kehidupan,” kata praktisi pendidikan Anggraini Hermana saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ”Transformasi Digital untuk Pemulihan Pendidikan di Masa Pandemi” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (26/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti 600-an peserta itu, Anggraini menuturkan transformasi telah menjadikan perubahan perilaku masyarakat dan konsumen menuju ke pola hidup digital dalam berinteraksi dan aktivitas kehidupan sehari-hari termasuk dalam pendidikan.

“Faktanya, banyak masyarakat yang masih belum dapat beradaptasi secara optimal selama pembelajaran daring dan mengakibatkan materi ajar tidak terserap sepenuhnya dengan sempurna,” kata Anggraini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Baik dari teknis maupun non teknis juga faktor psikologis seperti belum terbiasa dengan kegiatan pembelajaran model daring.

“Macetnya transformasi bisa juga akibat faktor minimnya literasi digital baik kecakapan pengoperasian perangkat lunak maupun keras atau minimnya sarana dan prasarana. Ingat, masih ada beberapa wilayah yang belum terjangkau internet dan minim untuk belajar digital,” kata Anggraini. 

Anggraini mengatakan era digital ini ada sejumlah basic skill yang wajib dimiliki agar mulus dalam transformasi yang berjalan. Antara lain penguasaan terhadap pengoperasian perangkat digital, penguasaan terhadap aplikasi digital, mengusai empat pilar aplikasi literasi, adanya keinginan dan kemauan untuk belajar dan beradaptasi terhadap kemajuan Iptek.

“Selain itu perlunya niat untuk tingkatkan budaya membaca serta mengusai pengetahuan serta bersikap kreatif, inovatif, dan repetitif,” ujar Anggraini Hermana.

Narasumber lain webinar itu Seno Nugroho selaku guru SMKN 1 Purwokerto mengatakan perilaku yang kita lakukan saat online akan selalu meninggalkan jejak sehingga keamanan data pribadi sangat tergantung pada cara kita mengelola informasi pribadi.

“Cara orang lain mengakses info tentang kita bisa dilakukan dengan berbagai cara,” kata Seno. Misalnya, lanjut Seno, dari gambar, akun media sosial, sekolah, perusahaan, pekerjaan, berita komunitas atau grup.

Menurut Seno, setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. 

“Tapi harus dijaga bahwa semua informasi yang kita masukkan atau posting dan bagikan di internet membantu membentuk identitas digital kita,” imbuh Seno.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Sahid Surakarta Evelyne Henny Lukitasari, Ketua PGRI Banyumas Sarno, serta dimoderatori Bobby Aulia dan Kneyssa Sastra Wijaya sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment