News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menjadi Pramuka Cakap Digital

Menjadi Pramuka Cakap Digital




BANYUMAS: Makin kuatnya pengaruh teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat.

“Setiap waktu bermunculan perangkat aplikasi teknologi baru yang makin memberikan dampak besar pada kehidupan,” kata Achmad Supartono, Ketua Kwartir Pramuka Kabupaten Banyumas saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Gerakan Pramuka Melahirkan Kecakapan Hidup di Era Literasi Digital" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Achmad mengatakan pertumbuhan data di internet yang tidak pernah berhenti atau digital data explosion di mana pertumbuhan bersifat seperti ledakan ini begitu dahsyat. 

Sehingga mempengaruhi berbagai bidang kehidupan tak terkecuali Gerakan Pramuka.

“Digitalisasi ini menuntut gerakan Pramuka harus mampu melahirkan kecakapan hidup di era digital antara lain perubahan kegiatan dari dunia nyata ke dunia maya,” kata Achmad.

Achmad membeberkan percepatan digital dan informasi yang begitu besar mengakibatkan masyarakat mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan teknologi internet. 

Hal yang perlu dikhawatirkan dengan adanya ledakan informasi itu adalah adanya informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhannya informasi. Salah satunya yang dikenal dengan informasi hoaks.

“Sudah menjadi keharusan bagi setiap anggota gerakan Pramuka pada situasi ini berpikir kian kritis,” kata dia. Terlebih pandemi Covid 19 telah merubah semua sendi kehidupan karena menuntut semua kegiatan dilakukan dari rumah. 

“Mau tidak mau menuntut gerakan Pramuka untuk menggunakan teknologi seara bijaksana,” katanya.

Covid 19 menuntut lahirnya kreativitas dan inovasi agar terus produktif termasuk Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang beraktivitas dalam wilayah pendidikan non-formal dengan fokus membina generasi muda bangsa dalam rentang usia 7 -25 tahun. 

Achmad mengatakan Pramuka perlu memiliki literasi digital sebagai kemampuan beradaptasi dan berinteraksi dengan era digital sehingga memberikan nilai tambah secara pribadi personal maupun sosial atau komunitas. 

“Kecakapan digital secara khusus dapat dikembangkan melalui kegiatan kegiatan kepramukaan mulai dari level satuan terkecil yaitu Gugus Depan,” kata dia.

Narasumber lain webinar itu, Dicky Syarif Hidayat dari Dewan Kerja Nasional mengatakan pengguna digital perlu hati-hati agar tak terjebak komentar yang bisa berujung pidana. Seperti komentar candaan yang bermuataan hinaan berbasis gender.

"Jenis hinaan yang dilakukan berdasarkan gender itu biasanya menyebarkan rumor tak sedap, foto dan video yang mengundang rasa malu," kata dia.

Menurutnya hinaan berbasis gender bisa juga berbentuk pelecehan seksual lewat bahasa yang tidak senonoh. Menggunakan ras, agama dan etnis sebagai gurauan.

"Penghinaan itu juga bisa berorientasi seksual," kata dia.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber praktisi pendidikan Andika Renda Pribadi, dosen Unsri Palembang Rindang Senja Andarini, serta dimoderatori Nabila Nadjib dan Tya Yuwono sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment