News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mengoptimalkan Perangkat dan Manfaat Ruang Digital

Mengoptimalkan Perangkat dan Manfaat Ruang Digital





SRAGEN : Manusia saat ini nyaris tak bisa dilepaskan kesehariannya dengan perangkat digital. Perangkat digital yang membantu manusia terkoneksi dan bisa berkomunikasi cepat satu sama lain dan mendukung berbagai sektor kehidupannya.

"Namun yang perlu kita tahu, terlepas dari manfaat perangkat digital itu, pada dasarnya semua aplikasi digital itu mencari keuntungan," kata Co-Founder Viewture Creative Solution Dinda Citra Azalia saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Memahami Pentingnya Menjaga Keamanan di Ruang Digital" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti 200-an peserta itu, Dinda mengatakan
smartphone satu sisi menyediakan fitur-fitur yang kita inginkan. Tapi kadang itu bukan apa yang kita butuhkan. Dalam kehadirannya, piranti aplikasi terkait dengan lama waktu yang dihabiskan pengguna saat menikmati tayangan atau konten yang ada di dalamnya.

"Ini tak bisa dilepaskan juga dengan hadirnya mesin pencari yang selalu menampilkan daftar hasil pencarian yang paling relevan yang membantu mencari menemukan apa yang dicari," ujar Dinda.

Dengan kelebihan dan kekurangan itu, Dinda mengajak pengguna bijak menggunakan perangkat digital.

"Ambil hikmahnya, sebar manfaatnya," kata dia. Manfaat perangkat dan ruang digital antara lain sebagai sarana komunikasi, untuk penambahan nilai atau imigrasi efektivitas ekonomi baik dalam memproduksi promosi maupun distribusi, juga membuat dan menyebarkan informasi atau konten positif.

Meski demikian, pengguna tetap perlu mewaspadai dampak kelam ruang digital, khususnya hoaks. Dinda mengatakan ada sejumlah cara jitu cek hoaks.

Yaitu cek fakta ke situs berantas hoaks. Hal ini bisa memakai situs turn back hoax atau fitur Google News. Lalu cek fakta ke Google image dan waktu tayangnya dengan cara cek keaslian foto dan waktu tayang apakah masih relevan dengan situasi saat ini.

"Cek juga narasumbernya, pastikan sumber informasi yang kita terima berasal dari pakar," kata dia. Dinda meminta publik hati-hati judul provokatif, ada embel-embel hal yang sensitif atau SARA apalagi berita itu punya banyak tanda seru.

"Perhatikan siapa yang menyebar dan jangan ragu untuk menanyakan kepada si pengirim dari mana mendapatkan informasi itu," tegasnya.

Narasumber lain webinar itu Imam Sutrisno selaku pembina PA GMNI Sragen mengatakan hal yang jadi tantangan era digital salah satunya menghadapi ambiguitas ruang digital dan upaya merumuskan standar etika yang relevan.

"Ini perlu dimulai dengan pemahaman karakteristik ruang digital yang problematik," kata dia. Imam mencontohkan media sosial punya sifat seperti tidak dapat diprediksi yang memicu satu ambiguitas di dalamnya.

"Di medsos kadang sulit membedakan institusi sosial atau institusi ekonomi karena daya jangkau dan daya akomodasi yang sangat luas, sehingga kadang juga ruang privat-ruang publik sekatnya semakin kabur," kata dia.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber trainer Erfan Ariya Putra, Kabid Advokasi Kerjasama Pusat Studi Pancasila UGM Diasma Sandi Swandaru, serta dimoderatori Zacky Ahmad dan Ayu Rahmah selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment