News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hati-hati, Makin Banyak Orang Buat Jebakan Jahat untuk Raup Keuntungan di Ruang Digital

Hati-hati, Makin Banyak Orang Buat Jebakan Jahat untuk Raup Keuntungan di Ruang Digital




Semarang: Sungguh tak terpikir sebelumnya. Teknologi internet memudahkan kita dalam beragam aktivitas nyata dengan bantuan teknologi di ruang digital. Semuanya semakin mudah dan semakin cepat diwujudkan. Tak pernah terbayang di masa lalu, kalau kita mau konsultasi kesehatan tak perlu jalan ketemu dokter ke rumah sakit. Tinggal chat dokter ahlinya dengan aplikasi halodoc. Bahkan, bukan hanya konsultasi, bisa juga pesan obat untuk dikirim dan bayar di rumah. 

Mau bepergian tinggal kontak grab atau gojek, motor atau mobil idaman siap menjemput ke rumah dan mengantar ke tujuan dengan tarif sepakat di awal, sehingga membuat kita tenang, tak khawatir duit kurang, bisa bayar cashless sesampai tujuan. 

”Belanja segala kebutuhan rumah dan sekolah juga bisa pilih, tinggal klik di Shopee atau Bukalapak dan banyak lagi. Bisa dapat diskon dan bayar setelah sampai di rumah. Semua sungguh mudah dan lebih cepat. Tinggal mainkan jemari kita dengan bijak dan jangan emosi, khususnya saat belanja,” papar Prasidono Listiaji, konsultan media yang juga pemimpin redaksi AgendaIndonesia.com, saat berbicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Semarang, 12 November 2021. 

Meski demikian, Prasidono melanjutkan, jangan lupa untuk bersikap hati-hati saat berinteraksi di dunia digital. Banyak juga orang yang membuat jebakan jahat untuk meraup keuntungan di ruang digital, memanfaatkan kecerobohan kita dalam berdigital. Jadi, jangan pakai aplikasi yang Anda tak butuh, unduh hanya yang Anda butuh, untuk membantu aktivitas kita biar mudah dan cepat. 

”Buat guru, unduh aplikasi untuk mendukung pengajaran dengan mengakses beragam aplikasi belajar seperti Zoom atau Google Meet serta klik link yang bermanfaat buat mengajar, seperti Ruang Guru dan banyak aplikasi lain di ruang digital. Tersedia berjuta pilihan yang memudahkan kita menjadi guru yang selalu upgrade, dan tidak garing mengupas topik pelajaran yang segar dan dirindukan siswa di kelas online,” saran Mas Inod, begitu Prasidono akrab disapa.

Selain itu, masih kata Inod, jauhi hoaks atau berita bohong, apalagi sampai jadi penyebarnya. Stop informasi yang Anda sendiri ragu kebenarannya. Jadikan ruang digital sarana produksi segala hal yang membuat Anda makin produktif. Buat film pendek yang inspiratif buat banyak orang. Konten know how yang menjadi ide banyak orang buat buka usaha, atau punya keterampilan baru buat meraih peluang usaha baru, juga membuat website promo yang mudah dan menarik. 

”Mengedit foto dan membuat kreasi konten yang bisa dijual dan membantu promosi UMKM yang mempercepat usaha kue atau toko kerajinan jadi berkembang dan menampung tetangga bisa bekarja. Ini mestinya yang digenjot lebih luas setelah kita makin terampil menguasai beragam kecakapan digital di era digital,” anjur Inod kepada sekitar 500 peserta yang tampak antusias.

Mengupas topik ”Kenali Bahaya di Dunia Digital, Jangan Asal Klik di Internet”, webinar menarik ini dibuka secara daring oleh Presiden Joko Widodo dilanjut pesan pembuka dari Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad. Selain Prasidono, webinar yang dipandu moderator Yade Hanifa ini juga menghadirkan tiga pembicara lain. Yakni, Dr. Evi Sopandi, Peneliti Madya Puslitbang Pendiikan Agama dan Keagamaan Kemenag RI; Dr. Nur Abadi, Kabid Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kanwil Kemenag Jaten; dan Erfan Primansyah, Tecnologys Entrepreneur. Ikut bergabung Dede Fajar Kurniawan, pelaku digital marketing dan manajer artis yang tampil sebagai key opinion leader.

Evi Sopandi mengatakan, jangan lupa tetap jaga etika saat berinteraksi di ruang digital. Manfaatkan etika dan digital skill untuk menjaga keamanan digital dalam perangkat dan aktivitas positif dan produktif. ”Selain itu, jadikan digital skill dan digital culture untuk memproteksi keamanan jatidiri bangsa dan budaya kita dari ancaman ideologi perusak. Ideologi yang membuat ruang digital bukannya mengembangkan pribadi dan kualitas hidup berbangsa, tapi malahan merusaknya. Kuncinya, jangan asal klik link internet yang tak perlu dan tak butuh,” pesan Evi, serius. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment