News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Wujudkan Pembelajaran Berkualias, Pendidik Harus Tingkatkan Literasi Digital

Wujudkan Pembelajaran Berkualias, Pendidik Harus Tingkatkan Literasi Digital






Banyumas - Peserta didik di tingkat sekolah saat ini sudah merupakan digital native yakni generasi yang lahir ke dunia ketika teknologi digital sudah ada bahakan sarat dengan teknologi digital. Oleh sebab itu, mereka sangat fasih menggunakan teknologi tersebut. 

Praktisi Pendidikan, Meidine Primalia mengatakan untuk memberikan pembelajaran kepada kalangan digital native ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang saat lahir belum terjadi perkembangan teknologi seperti saat ini. 

Menurut Meidine, cara belajar digital native ini berupa kegiatan yang menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi. Kemudian sumber bacaan tidak terbatas buku atau teks tercetak. 

“Cara belajarnya, pada waktu yang bersamaan dapat memperhatikan banyak permasalahan,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Transformasi Digital Untuk Pendidikan yang Lebih Bermutu” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Kamis (14/10/2021).

Selain itu, dalam proses pembelajaran juga mengandalkan sumber belajar yang beragam. Kemudian cara berpikirnya cenderung lateral, yakni cara berpikir yang berusaha mencari solusi untuk masalah terselesaikan melalui metode yang tidak umum, atau sebuah cara yang biasanya akan diabaikan oleh pemikiran logis.

Ciri lain dari cara belajar digital native ini berupa belajar sambil menghibur diri, menitikberatkan keluasan pengetahuan tetapi cenderung dangkal. Kemudian sangat membuka diri terhadap berbagai pandangan atau pendapat. 

“Selain itu juga senang berbagi pengetahuan kepada pihak lain, dan proses pembelajaran lebih senang dengan berbagi,” tuturnya. 

Meidine mengungkapkan adanya perkembangan teknologi yang pesat ini memunculkan banyak platform yang mendukung pembelajaran. Semisal saja Google Classroom, Rumah Belajar. Kemudian juga platform media sosial semisal Youtube, Instagram, Tiktok, hingga Twitter. 

Menurutnya, ada keuntungan terkait integrasi teknologi informasi ini dalam pembelajaran. Seperti membantu siswa dalam mengakses informasi secara efektif dan efisien, mendukung pembelajaran student centered dan belajar mandiri. “Keuntungan lain, mampu menciptakan lingkungan belajar yang kreatif,” ujarnya. 

Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya peningkatan literasi digital bagi pendidik. Literasi digital ini berupa mengenal media atau sumber informasi yang berkualitas, membedakan antara realitas media baru dengan realitas sosial. 

“Pendidik juga harus bersikap kritis terhadap media baru dan atau sumber infomasi pendampingan bagi anak didik dalam penggunaan media baru untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Kemudian juga memanfaatkan media baru untuk kualitas pendidikan yang lebih baik,” tuturnya. 

Narasumber lain, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Muhammad Yunus Anis mengatakan literasi digital merupakan kemampuan dan pengetahuan untuk memanfaatkan sarana media digital dengan baik dan bijak. 

Literasi digital ini memiliki manfaat yang baik untuk diterapkan oleh pengguna digital termasuk bagi pendidik maupun peserta didik. Seperti memperluas jaringan, menambah teman baru dari berbagai mancanagera melalui media sosial. 

Kemudian bisa membuat keputusan yang lebih baik dengan mencari tahu melalui internet. Lalu, ramah lingkungan dengan buku elektronik tanpa menggunakan kertas. “Literasi digital ini memudahkan mencari informasi terkini secara tepat dan membantu berpikir lebih kritism kreatif dan inovatif,” ucapnya. 

Dipandu moderator Dannys Citra, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Siti Aminataz Zuhriyah (Editor dan Penulis Jurnal), Ahmad Wahyu Sudrajad (Peneliti & Pendidik PP Al Qadir Yogyakarta), dan Putri Batik Nusantara 2018, Gloria Vincent, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment