News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Strategi Mudah Menarik Minat Membaca Kalangan Milenial

Strategi Mudah Menarik Minat Membaca Kalangan Milenial




Kebumen – Anak usia 6 sampai 12 tahun memiliki tugas untuk mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca. Upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca pada seorang perlu pendampingan oleh orang lain. 

Dosen FISIP UNDIP, Tri Yuningsih mengatakan pendampingan bisa dilakukan oleh orang tua sebagai orang terdekat, guru dan semua orang di lingkungan terdekat yang mampu mendampingi anak dalam menumbuhkan minat bacanya. 

Perempuan dosen yang akrab disapa Yuni itu mengungkapkan, setiap individu harus menyadari bahwa ketika memasuki era digital, secara otomatis dirinya telah menjadi warga negara digital. 

“Untuk menjadi generasi muda milenial yang cakap digital, Mari biasakan budaya membaca,” ajak Yuni, dalam webinar literasi digital dengan tema “Bangkitkan Budaya Membaca Generasi Muda di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Senin (4/10/2021).

Yuni mengatakan, dunia digital memiliki ancaman berupa konten negatif atau ilegal. Konten tersebut yakni informasi dan atau dokumen ekektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan, atau pencemaran nama baik. 

Kemudian pemerasan dan atau pengancaman, penyebaran berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian pengguna. “Perilaku yang termasuk koten negatif adalah pornogradi, SARA, penipuan dagang ilegal, narkoba, perjudian, kekerasan radikalisme, kekerasan anak,” ujarnya. 

Menurut Yuni, menumbuhkan minat baca di kalangan anak muda bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah, tempat orang tua mempercayakan putra putrinya untuk dididik oleh para guru dalam sebuah proses yang dinamakan proses belajar mengajar. “Namun juga tanggung jawab pemerintah dan semua masyarakat,” tuturnya. 

Yuni mengungkapkan beberapa cara untuk menggiatkan budaya membaca yakni dengan mengikuti lomba menulis essay, tugas membuat karya tulis atau cerpen, pendidik yang kreatif dan inovatif. 

“Upaya kita dengan menyentuh hati bukan paksaan kepada anak dengan cara pada akhir pekan ke toko buku atau perpusataakkan keliling. Kemudian meningkatkan penulisan buku, perhatian pemerintah kepada penulis dengan insentif,” kata dia. 

Agar minat anak tertarik membaca, kata Yuni, hal itu bisa dimulai dari mengubah kebiasaannya agar mau akrab dengan buku-buku yang dapat memberikan wawasan. “Dengan membaca akan menjadikan kita sebagai manusia yang mempunyai wawasan dan akan jauh dari kebodohan. Jika kita jauh dari kebohohan, tentunya akan jauh dari kemiskinan, maka kesejahteraan bangsa Indonesia akan lebih baik,” ucapnya. 

Narasumber lainnya, Peneliti Magister Administrasi Publik UGM, Nanik Lestari mengatakan cara bisa meningkatkan minat membaca anak-anak, dengan memberi contoh keteladanan menunjukkan ketertarikan pada minat baca kepada anak. Kemudian membiasakan untuk membaca dulu, baru bertanya dalam hal apapun. 

“Dampingi dan ajak anak membaca, kelilingi mereka dengan buku atau bacaan. Merdeka belajar, boleh kejar minatnya tapi disertai dengan jejak dan bukti yang jelas, serta berikan reward di setiap progress,” paparnya. 

Dipandu moderator Yesica, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Sungadi (Pengwas Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen), Teguh Setiawan (Wartawan Senior), dan Jurnalis & Content Creator, Adew Wahyu selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment