News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PJJ Perlu Pendampingan dari Orang Tua Siswa

PJJ Perlu Pendampingan dari Orang Tua Siswa




Banyumas – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar webinar literasi digital bagi masyarakat di Banyumas, Selasa (31/8/21). Tema yang diusung yakni “Tantangan Pembelajaran di Era Digital” dan dikupas dari empat sudut pandang, meliputi budaya digital, keamanan digital, kecakapan digital, dan etika digital. 

Kegiatan yang dimoderatori oleh Nindy Gita (Professional Public Speaker) tersebut menghadirkan Anggitiyas Sekarinasih (Dosen IAIN Purwokerto), Tommy Destryanto (Praktisi IT), Muhammad Yunus Anis (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret - IAPA), I Gusti Putu Agung Widya Goca (Dosen FEB UNR dan Founder CV Goca Techno Abadi) sebagai pembicara. Serta Dewa Krisna (musisi) sebagai Key Opinion Leader. 

Dosen IAIN Purwokerto Anggitiyas Sekarnasih mengatakan, internet dan gawai adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Termasuk dunia pendidikan. Terlebih saat ini sedang terjadi pandemi yang mengharuskan pembelajaran lebih banyak dilakukan secara jarak jauh (PJJ). Pembelajaran daring sendiri bisa dilakukan melalui beberapa platform yang mudah digunakan. 

"Pembelajaran daring bisa menggunakan Zoom, Google Meet, Youtube, Whatsapp Group dan lainnya. Namun ada tantangannya juga jika anak-anak menggunakan sosial media tanpa pengawasan orang tua. Pasalnya banyak informasi yang bisa dicari dan belum tentu hal itu positif," jelasnya dalam webinar tersebut. 

Keamanan penggunaan internet bagi anak menurut survey sebanyak 22,9 persen. Sedangkan 0,7 persen orang tidak mengetahuinya. Untuk itu, perlu dikategorikan usia anak yang bisa mengakses internet secara mandiri dan perlu didampingi. 

"Menurut data 27 persen pengguna internet adalah usia 14-15 tahun. Sementara usia 12-13 tahun sebanyak 26 persen. Sedangkan 23 persennya digunakan anak usia 16-17 tahun. Namun, justru usia 18-19 tahun hanyak 8 persen yang menggunakan internet," paparnya. 

Ia menambahkan, ada bahaya yang mengintai anak di sosial media. Seperti konten pornografi yang seharusnya tidak ditonton anak di bawah umur. Kemudian kecanduan internet yang berakibat pada rendahnya anak bersosialisasi secara langsung. Serta banyaknya informasi yang tidak terfilter. Sehingga bisa menyebabkan perundungan di media sosial. 

"Agar anak terhindar dari konten seksual dan pornografi, orang tua perlu melakukan pendampingan dan pengawasan. Tidak hanya itu, orang tua juga harus tahu aplikasi ataupun program edukasi dan berdampak positif," ungkapnya. 

Dosen FEB UNR dan Founder CV Goca Techno Abadi  I Gusti Putu Agung Widyagoca menerangkan, pandemi membuat pembelajaran harus dilakukan jarak jauh. Maka dari itu perlu adanya pengawasan dari orang tua. Lantaran pandemi dianggap berbahaya bagi anak untuk melakukan pembelajaran di sekolah. 

"Tips belajar sehat selama di rumah saja antara lain, menanamkan motivasi belajar yang kuat pada anak. Kemudian membuat jadwal belajar harian di rumah dengan didampingi orang tua. Serta mengkondisikan tempat belajar yang aman dan nyaman bagi anak, " paparnya dalam webinar tersebut. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment