News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mempersiapkan Mental Menuju Tahun 2022, Indonesia Yang Lebih Terdigitalisasi

Mempersiapkan Mental Menuju Tahun 2022, Indonesia Yang Lebih Terdigitalisasi





KARANGANYAR  : Tahun 2022 pemerintah Indonesia menargetkan jaringan 4G sudah tersedia di seluruh desa atau kelurahan di Indonesia. Saat itu, infrastruktur internet kecepatan tinggi akan terpasang di 12.548 desa dan kelurahan serta 150.000 titik layanan publik sedang dikebut saat ini.

“Progress dukungan pemerintah untuk kemajuan teknologi era digital ini tentu memberikan berbagai peluang kepada bangsa Indonesia, sekaligus tantangan dan ancaman,” kata anggota Dewan Pers 2013-2019 Imam Wahyudi saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital untuk Siswa” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (5/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Imam menuturkan peluang yang diperoleh bangsa Indonesia dengan kemajuan teknologi itu yaitu sumber pembelajaran komunikasi nyaris tanpa batas dan memperluas sarana untuk berbisnis, sarana hiburan, membuat peka kemajuan teknologi dan mengasah kemampuan non verbal demi menemukan potensi diri.

“Kemajuan teknologi juga akan menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk teknologi perangkat lunak terdepan, membantu memecahkan berbagai masalah bangsa, melahirkan ilmuwan dan ahli yang mampu memecahkan masalah spesifik serta pemerataan akses pendidikan,” kata Imam. 

Oleh sebab itu, dengan kemajuan ini perlu digalakkan pembangunan SDM digital. SDM digital itu, kata Imam, musti mampu menguasai literasi digital, talenta digital, dan memiliki kepemimpinan era digital.
Tapi dibalik kemajuan itu ada sejumlah ancaman yang harus diwaspadai yaitu sikap malas belajar dan kecanduan internet. “Pengguna jadi tidak kreatif,  maraknya plagiat, kesehatan fisik melemah karena terlalu banyak mengakses perangkat,” kata dia.

Tak hanya itu, ancaman lainnya kepedulian sosial bisa menurun dan yang berkembang perilaku cyber bullying, menguntit, bolos sekolah, mengurangi interaksi sosial secara langsung.“Problem soal hak cipta bisa meningkat, seiring meningkatkan penyebaran virus komputer, penyebaran konten pornografi, kekerasan, kebencian, pencurian data pribadi dan kejahatan internet lainnya,” kata dia. 

“Kekuatan yang bisa kita kembangkan di era digital ini dengan memiliki lebih banyak tenaga atau energi sebagai digital native dan mampu belajar dengan cepat. Generasi saat ini juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, inovatif dan kreatif,” tambahnya. 

Narasumber lain webinar itu, peneliti kebijakan publik Paramadina Septa Dinata menuturkan dengan pesatnya teknologi, perlu dikembangkan keadaban digital sebagai strategi untuk membantu menciptakan pengalaman daring yang lebih baik.

“Hiduplah dengan aturan emas, rehatlah sebelum membalas komentar atau pesan, hargai perbedaan, pegang prinsip stand up for myself and others,” kata Septa. 

Septa pun membeberkan trik terhindar dari dampak negatif teknologi terutama untuk menghindari kabar bohong yang banyak beredar. “Jangan berhenti sampai di kepala berita saja, tanya diri sendiri, apakah berita tersebut masuk akal lalu banding-bandingkan sumber pemberitaan lain dan tanyakan ahli,” kata dia.

Webinar ini juga menghadirkan narasumber Kepala MAN 4 Kebumen Muhammad Siswanto, Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Frans Djalong, serta dimoderatori Kneysa Sastrawijaya juga Oka Fahreza selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment