News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Memacu kualitas pembelajaran anak didik makin cakap digital

Memacu kualitas pembelajaran anak didik makin cakap digital


Jepara - Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono mengungkapkan, di abad 21 ini sumber daya alam atau SDA semakin terbatas jumlahnya. Keterbatasan sumber daya alam itu mau tak mau membuat manusia kian sadar untuk melanjutkan kehidupan, tak ada pilihan selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau SDM.

“Pada era digital abad 21 ini pengetahuan lebih berlimpah, akses internet yang mudah membuat keterbukaan informasi dan seluruh dunia dapat masuk lalu berinteraksi dengan mudah satu sama lain berkat berbagai temuan teknologi,” ujar Agus saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Pendidikan Bermutu Untuk Anak Generasi Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (21/9/2021).

Dalam webinar yang diikuti 200-an peserta itu, Agus membeberkan berbekal pengetahuan yang terus ditingkatkan levelnya itu, temuan teknologi seyogyanya tak sekedar lagi membuat individu dimudahkan layanan kebutuhannya. “Namun yang menjadi pekerjaan rumah bersama bagaimana pengetahuan teknologi itu tak henti memicu generasi saat ini kian kreatif sehingga bisa lebih banyak menghasilkan inovasi produk produk terbaru,” terang Agus.

Agus mengatakan peran pendidik dalam masa kemudahan teknologi informasi ini pun berubah. Tak sekedar memperluas kedalaman materi bahan ajar namun bagaimana membekali peserta didik kemampuan berkolaborasi secara global.

“Keterbukaan informasi dan kemudahan berkomunikasi membuat pelajar berbeda negara dapat saling berkomunikasi bahkan berkreasi dalam melakukan inovasi baik,” ujarnya.

Ciri pendidikan di era digital itu, ujar Agus, telah berpusat penuh pada anak didik. Ada beragam bakat dan minat rasa ingin tahu dan pencarian tinggi tantangan belajar dan pencarian sumber pengetahuan.  Relasi yang terbangun di era digital ini tak lain kesetaraan.

“Yang perlu dilalukan pendidik bagaimana bisa membangkitkan motivasi siswa agar dapat belajar secara konsisten, akurat dan berkualitas, baik di ruang lingkup kecil maupun besar, sendiri maupun berkolaborasi,” tegas Agus.

Agus menuturkan, pendidik perlu memahamkan pula bagaimana teknologi membantu peserta didik berkembang. Bagaimana siswa bisa mencari bahan bacaan bermutu, bagaimana siswa mendapat informasi yang utuh dan lengkap baik teks, audio dan video. “Perlu pula ajari siswa bagaimana browsing di internet mencari bahan ajar bermutu. Jadi peran pendidik yang sebelumnya maju untuk memancing rasa ingin tahu peserta didik kini beralih ke samping peserta didik sebagai teman, yang ikut mengalami, memberikan apresiasi,” urai Agus.

Narasumber lain webinar ini, praktisi pendidikan Anggraini Hermana mengatakan ada sejumlah skill dasar atau basic skill bagi siswa agar memiliki modal dalam pembelajaran era digital ini. “Skill dasar itu bisa dimulai dengan perkenalkan internet sebagai media daring online, ini untuk mengajak siswa cakap berselancar sejak dini,” kata Anggraini.

Selain itu, lanjut Anggraini, latih siswa publik speaking karena ini mengajak siswa makin cakap melakukan presentasi suatu hal. “Jangan lupa sebagai modal dasar, tanamkan mindset positif dan inspiratif soal ruang digital sehingga siswa terpacu membuat konten-konten positif yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” tegas Anggraini.

Anggraini menambahkan, dalam basic skill ini juga diperlukan sebuah pembelajaran soal adaptasi dalam menunjang terciptanya pendidikan yang bermutu. Misalnya adaptasi perangkat sehingga siswa cakap dalam mengoperasikan perangkat digital, mau bersahabat dengan jaringan internet dan selalu update tentang aplikasi apa yang saja yang dapat mendukung kegiatan belajar.

Webinar ini juga menghadirkan narasumber pengamat kebijakan publik digital Razi Sabardi, dosen Universitas Islam Nahdlatul Ulama Teguh Tamrin, serta dimoderatori Zacky Ahmad juga Adinda Daffy selaku key opinion leader. (*)


 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment