News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Literasi Digital Perlu Terus Digalakkan

Literasi Digital Perlu Terus Digalakkan




Pekalongan – Budaya digital merupakan prasyarat transformasi digital, karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Karena itu, literasi digital perlu terus digalakkan.

Saran ini disampaikan Choirul Fajri selaku Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (7/10/2021).

“Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Menurut dia, dengan adanya regulasi yang jelas harapannya dapat melindungi berbagai kepentingan. Hukuman bukan hanya untuk pelaku tapi juga platform media digital yang digunakan.

Aktivitas di dunia maya semestinya memperhatikan aspek budaya keamanan. Inilah yang disebut dengan Security Culture, pengertiannya adalah seperangkat kebiasaan dan tindakan yang digunakan oleh organisasi/gerakan di mana anggotanya dalam melakukan aktivitas dimungkinkan menjadi sasaran kekerasan oleh pihak tertentu. ”Tujuan  Security Culture adalah untuk meminimalisir risiko bagi aktivitas tersebut,” jelasnya.

Narasumber lainnya, Indraswari selaku Dosen FISIP Unpar, IAPA, menjelaskan keamanan digital butuh strategi. Ini diperlukan untuk bekal kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun strategi keamanan digital di antaranya proteksi identitas digital dan data pribadi, instal fitur proteksi perangkat keras, waspadai penipuan digital  serta menjaga rekam jejak digital.

Sedangkan proteksi identitas digital dan data pribadi dengan cara tidak membagikan, termasuk  data kependudukan (NIK, nama, alamat, tanggal lahir), data kesehatan, data keuangan dan data pribadi lainnya.

Pada perangkat keras tersimpan berbagai data pribadi, maka perlu dijaga keamanannya dengan membuat kata sandi yang kuat serta  diganti berkala. Jika perlu gunakan otentifikasi sidik jari, otentikasi wajah serta gunakan antivirus disertai update berkala.

Sebagai gambaran, pada tahun 2019 terdapat 2.300 laporan penipuan online berupa pengurasan saldo rekening, penyalahgunaan kartu kredit, dan saldo dompet digital.

Pada periode Januari-September 2020, terdapat 2.259 laporan kejahatan online, 649 kasus penipuan online. Selama pandemi terdapat kecenderungan peningkatan kasus penipuan online.

Dipandu moderator Yesica Amami, webinar bertema Kenali Bahaya di Dunia Digital, Jangan Asal Klik di Internet ini juga menghadirkan narasumber Suwoko (Pemred Betanews.id), Mohammad Adnan (CEO Vieture Creative Solution), Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Oka Fahreza ( TV Presenter) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment