Hikmah Pandemi, Guru Jadi Melek Digital
Temanggung – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia ada hikmahnya. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ternyata mendorong guru menjadi melek digital.
“Pada saat pandemi Covid-19 kepala madrasah, guru, murid, tenaga kependidikan, orang tua dan stakeholder lainnya menyesuaikan diri dengan dunia maya (siber),” ungkap Musta'in, Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (19/7/2021).
Menurut dia, dengan melek digital akhirnya mereka semua menyadari adanya tuntutan untuk menguasai teknologi tersebut dalam rangka mewujudkan pembelajaran online agar tetap berjalan profesional dan berkualitas.
Pembelajaran jarak jauh diselenggarakan antara lain berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Mendikbud, Menag, Menkes, Mendagri Tahun 2021 tentang Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19 serta Instruksi Mendagri No 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Jawa dan Bali.
Narasumber lainnya, Amhal Kaefahmi selaku Asesor BAN PAUD PNF Kantor Kementerian Agama Kota Semarang menyampaikan dunia pendidikan sekarang ini mengalami pergeseran paradigma abad ke-21
Model pendidikan diarahkan untuk mendorong peserta didik mencaritahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberitahu. Pendidikan diarahkan untuk mampu berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanistis atau rutin.
Oleh karena itu, mutlak dibutuhkan kompetensi kecakapan yang menyesuaikan zaman, yaitu bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah, bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks serta bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari.
Diakui, terjadi perbedaan metode pendidikan abad ke-20 dengan abad ke-21. Satu yang paling menonjol adalah jika sebelumnya pembelajaran yang sifatnya pasif kemudian berubah menjadi pembelajaran aktif. “Pelajaran abad ke-20 berdasarkan waktu, sedangkan pembelajaran abad ke-20 berdasarkan hasil,” ucapnya.
Dipandu moderator Zacky Ahmad, webinar bertema Adaptasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19 ini juga menghadirkan narasumber Ziaulhaq Usri (Secondary Teacher at Global Islamic School Yogyakarta), Septa Dinata (Researcher Paramadina Public Policy). dan Sam Agasto (Content Creator) sebagai Key Opinion Leader. (*)
Post a Comment