News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hargai karya dan konten orang lain di media sosial

Hargai karya dan konten orang lain di media sosial





Pekalongan: Era digital ditandai dengan munculnya beragam aplikasi media sosial maupun aplikasi percakapan. Hal itu mendorong masyarakat lebih kreatif dalam memproduksi konten di media sosial. Namun, satu hal yang perlu dijaga ialah agar tidak sembarangan mencomot konten orang lain. dibutuhkan etika menghargai karya atau konten orang lain di media sosial.
Persoalan etika menghargai suatu karya atau konten di media sosial mengemuka dalam webinar bertajuk ”Mengubah Sudut Pandang melalui Pemanfaatan Teknologi Digital yang Positif” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu, 14 Agustus 2021 .
Mengutip Kees Bertens, Pengajar UHN IGB Sugriwa Denpasar Desyanti Suka Asih menyatakan, etika adalah sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.
Atas batasan etika tersebut, lanjut Desyanti, maka ketika menemukan karya atau konten orang lain di media sosial sebaiknya berikan komentar sewajarnya. ”Jika menurutmu bagus, berikan apresiasi yang pantas. Jika anda merasa bahwa karya atau konten tersebut masih kurang bagus, berikanlah saran dan kritik yang membangun,” ujarnya.
Beretika di media sosial juga berarti tidak asal membuat komentar. Meskipun tidak menyukai karya atau konten tersebut, cara terbaik adalah diam. Etika lainnya, selalu berusaha untuk terbiasa meminta ijin kepada pembuatnya jika ingin menggunakan karyanya. Kemudian, selalu berusaha untuk memberikan kredit kepada pemilik karya jika memposting hasil karya atau konten orang lain.
”Selalu berusaha untuk tidak menjiplak karya orang lain untuk membuatnya jadi karya sendiri. Hal ini akan memaksa anda untuk kreatif menciptakan hasil karya sendiri,” tegas Desyanti.
Berikutnya, dosen Ilmu komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Zainuddin Muda K. Monggilo menyatakan, kita tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari. ”Tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” katanya.
Digital skill, lanjut Zainuddin, sebagai sebuah kemampuan individu dalam
Mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak (TIK) serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari memiliki empat indikator kecakapan dasar. Yakni, pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, Laptop), pengetahuan dasar menggunakan piranti lunak (software) dan aplikasi.
”Kecakapan lainnya, kemampuan menggunakan mesin telusur (search engine) untuk memperoleh data dan infotmasi, pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial, dan pengetahuan dasar tentang dompet digital dan e-commerce untuk bertransaksi,”  urai Zainuddin Muda.
Dipandu moderator presenter Lala Nabila, webinar kali ini juga menghadirkan Narasumber Satria Nugraha Adiwijaya, dan Praktisi pendidikan Adhi Wibowo, serta musisi Aditya Suryo selaku key opinion leader.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment