News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Galeri Seni Berbasis di Singapura, MayinArt Ada di Yogya

Galeri Seni Berbasis di Singapura, MayinArt Ada di Yogya


Pengunjung melihat pameran di MayinArt, Ahad (31/10).

WARTAJOGJA.ID: MayinArt Gallery, platform kurasi seni online yang berbasis di Singapura, hadir langsung di Indonesia dan berkomitmen untuk membawa harapan bagi seniman Indonesia di masa-masa sulit ini. 

Sejak COVID-19 melanda dan mengguncang pasar seni internasional, banyak galeri seni di seluruh dunia terpaksa gulung tikar. Namun, MayinArt tetap berdedikasi untuk secara rutin mengadakan pameran fisik dan online untuk mendukung seniman mereka. 

Baru-baru ini MayinArt telah mendirikan kantor dan galeri baru di Yogyakarta, Indonesia. Peluncuran galeri akan dilaksanakan pada 31 Oktober 2021, di Perumahan Sonosewu Baru 446, Yogyakarta, Indonesia.

Berkantor pusat di Singapura, MayinArt memiliki peran strategis dalam mempromosikan karya seni  seniman Indonesia. Singapura adalah pusat seni penting di Asia dan kedekatan geografisnya dengan Indonesia menjadikannya pintu gerbang utama bagi seniman Indonesia untuk tampil di kancah seni internasional. 

Meskipun merupakan galeri berbasis online, sejak tahun 2018, MayinArt secara konsisten mengadakan pameran fisik dan mengikuti berbagai pameran seni di Singapura maupun negara lain seperti Filipina, New York dan lain-lain.
 
MayinArt bukan sekadar marketplace, melainkan sebuah platform online yang dikurasi untuk karya seni original. Tujuan utama MayinArt adalah menemukan seniman dengan bakat seni mereka yang belum banyak diungkap, memberdayakan mereka dan kemudian membawa karya seni berkualitas tinggi mereka kepada kolektor di seluruh dunia dengan harga terjangkau. 

Proses kurasi tidak terbatas pada pemilihan seniman dan karya seni, tetapi juga menangkap emosi dan perasaan kreatif seniman sambil membangun konten untuk detail karya seni yang kami sajikan di situs web kami. Ini membuka jalan untuk hubungan yang lebih dalam dengan setiap seniman yang bergabung, atau dengan kata lain, MayinArt tidak hanya mengkurasi karya seni tetapi juga membangun hubungan dengan seniman.

MayinArt adalah platform e-commerce yang berpengalaman. 

“Kami dengan hati-hati memilih seniman dan karya mereka. Tidak semua seniman yang mengirimkan lamarannya diterima. Bahkan dengan seniman yang sudah bergabung dengan kami, kami memilih karya yang ingin kami bawa dan memberikan feedback dari kolektor kami kepada seniman untuk mengembangkan bakat dan teknik mereka. Tujuan kami adalah untuk menggali bakat asli dan unik seniman yang kesulitan menemukan eksposur untuk karya-karya mereka,” kata Krish Datta, pendiri MayinArt Gallery. 

Demi menemukan seniman dan karya berkualitas, MayinArt memiliki tim kurator lokal dan fasilitas manajemen seni di negara-negara yang menjadi fokus mereka.

MayinArt membuat seluruh proses dari proses berkarya, kurasi hingga penjualan, transparan, efisien dan adil. “Dunia online telah memberikan kesempatan untuk demokratisasi seni dan memperluas kesempatan yang sama bagi seniman di seluruh dunia. 

MayinArt juga berupaya untuk mengkurasi seniman dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Kami tidak hanya fokus pada beberapa artis terkenal. Kami memberikan perlakuan yang sama untuk seniman muda dan kurang terkenal dan menfasilitasi mereka melalui berbagai cara untuk promosi di luar negeri,” kata Krish Datta.
 
Cerita tentang Mayinart dimulai beberapa tahun lalu ketika Krish Datta menjabat sebagai Managing Director SAP Indonesia. Sejak bekerja di Indonesia tahun 1995, ia terus memiliki keterlibatan mendalam dengan Indonesia. 

Krish memiliki background seni sendiri, dan ia tertarik pada keragaman dan bakat kreatif Indonesia. “Keinginan untuk bekerja di sebuah platform untuk membantu seniman dan membawa seni Indonesia ke panggung global telah terpendam dalam diri saya sejak awal saya di Indonesia. Keadaan memungkinkan saya untuk akhirnya mewujudkan impian saya dan saya mulai bertemu dengan komunitas seniman dan membuat koneksi sekitar tahun 2014” kata Krish.

Kebutuhan untuk promosi online sudah jelas karena tujuannya adalah untuk menjangkau pasar global, membangun demand pada karya seni Indonesia dan yang paling penting untuk mencapai tujuan ini dengan transparansi, biaya yang lebih rendah dan efisiensi. 

Setelah sejumlah besar seniman dan karya seni dikuratori, MayinArt pertama kali online pada tahun 2018 dan sejak itu berfokus pada target baru untuk memperluas pilihan dan basis pembeli, sehingga menciptakan lebih banyak peluang bagi seniman Indonesia.

Mayinart, saat ini memiliki basis kolektor yang kuat, kehadiran online yang berkembang, tim teknologi dan pemasaran, kurator khusus, dan tim pendukung lainnya di 3 negara. MayinArt akan segera menjadi pemain penting di pasar seni yang sedang berkembang di Asia Selatan.
 
Pameran bertajuk “If Walls Could Speak #2 – Seri Jogja” ini merupakan bagian dari peluncuran galeri MayinArt di Yogyakarta, Indonesia. MayinArt menghadirkan 22 seniman terpilih dengan lebih dari 40 karya, dengan berbagai gaya seni mulai dari realisme, surealisme, hiperalisme, abstrak, ekspresionisme, hingga karya instalasi 3D. 

Pilihan artis untuk pertunjukan adalah: AT Sitompul, Budi Ubrux, Choerudin Roadyn, Deddy PAW, Elisa Faustina, Fatoni Makurodi, Fery Eka Chandra, Giring Prihayatsono, Heri Cahyono, Hono Sun, Husin Hasibuan, Irwanto Lentho, Januri, Joko Sulistyono, Kadek Marta Dwipayana, Klowor Waldiono, Mulyo Gunarso, Reza Prastica Hasibuan, Sigit Raharjo, Sri Pramono, Suryo, Tofan Mohammad Siregar. Selain itu, kami juga memiliki Ugo Untoro dan kawan-kawan dengan kelompok seni eksperimental mereka yang disebut “The Art of Choosing” yang akan mempresentasikan karya instalasi kolaboratif mereka.

Pameran akan berlangsung dari tanggal 31 Oktober – 30 November 2021 di MayinArt Gallery Yogyakarta, dengan jam buka setiap hari dari jam 9 pagi – 8 malam. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment