News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Finalis Foodstartup Indonesia 2021 Siap Bertemu Calon Investor di Demoday

Finalis Foodstartup Indonesia 2021 Siap Bertemu Calon Investor di Demoday

Demoday FSI 2021 berlangsung selama 3 hari mulai 5 sampai 7 Oktober 2021 di Hotel Marriot, Yogyakarta.

WARTAJOGJA.ID: Rangkaian FoodStartup Indonesia (FSI) 2021  memasuki acara puncak dengan digelarnya Demoday yang membuka kesempatan bagi para finalis bertemu calon investor untuk mendapat  permodalan guna pengembangan usaha yang  dimiliki.

Demoday FSI 2021 akan berlangsung secara hybrid dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang  ketat dan disiplin selama 3 hari mulai 5 hingga 7  Oktober 2021 di Hotel  Marriot, Yogyakarta. FSI  sendiri merupakan agenda tahunan dari  Direktorat Akses Pembiayaan Deputi Bidang  Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sejak 2016.

“Sejak tahun lalu gelaran FSI berperan sangat  penting di tengah situasi Pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19). Kegiatan  ini menunjukkan kerja bersama yang  baik antara  pemerintah, investor, dan  pihak terkait lainnya  dalam membantu  UMKM agar  tetap  optimistis  melewati situasi sulit  ini," ungkap Menparekraft/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, saat membuka FSI secara virtual, Selasa (5/10/2021). 

Pelaksanaan Demoday merupakan tahapan  yang  sangat ditunggu para finalis setelah melalui  proses seleksi yang ketat sejak Maret 2021. Demoday berisi rangkaian kegiatan yang terdiri  atas direct mentoring, business coaching, akses  permodalan, dan pemasaran bagi seluruh finalis.

Pada tahapan mentoring, FSI menghadirkan  puluhan narasumber yang mempunyai expertise  di bidang kuliner, bisnis, serta ekosistemnya.  Terdapat 30 mentor yang hadir antara lain Nilamsari (Founder  and  CEO  Sari  Kreasi  Boga),  Ahmed Tessario Ekanuramanta (CEO  Sirtanio Organik Indonesia),  juga Yustinus Agung  Nugroho (CEO Ultra Indonesia). Setiap peserta  akan mendapatkan ”coaching” dari masing-masing mentor yang telah ditentukan untuk produk yang dimiliki.

Program  utama  Demoday yang sangat  dinantikan adalah pitching  forum. Pada peserta  terpilih melakukan presentasi berupa business plan dan ajuan pendanaan  yang dibutuhkan di  hadapan juri dan investor. Pada sesi ini calon  investor memilih calon peserta yang dinilai prospektif untuk diberikan akses pendanaan. 

“Kehadiran mentor dan investor dalam Demoday  menunjukkan bahwa dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor  kuliner sangat  besar. Semoga seluruh finalis dapat memanfaatkan kesempatan ini dalam  mengembangkan usaha yang dijalankan ke  depan,"  jelas Fadjar Utomo selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi  Kemenparekraf/Baparekraf.

Sementara itu, Hanifah  Makarim selaku Direktur  Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf mengungkapkan, sejak 2016 FSI berhasil menjaring ribuan pendaftar dan mengundang  ratusan pelaku ekonomi kreatif kuliner di  Indonesia di acara Demoday. FSI  juga  telah  menghubungkan investasi lebih dari Rp52 miliar  kepada finalis FSI.

Setiap tahunnya, proses kurasi dilakukan untuk  memilih yang terbaik dari berbagai macam  usaha kuliner. Kurator yang terlibat berasal dari  berbagai bidang seperti investasi, finansial, dan  lembaga pemerintahan. Mereka  melakukan  seleksi berdasarkan pitchdek  peserta yang  akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk finalis  lFSI 2021 sendiri, berdasarkan  kategori usaha terbagi menjadi dua. Yaitu  54  food manufacture  (59,3 persen), dan 37 food service  (40,7 persen). Sedangkan  ditinjau dari demografi kota  asal, finalis FSI tahun ini berasal dari sembilan  provinsi dengan dominasi masih dari provinsi di  Pulau Jawa.

Adapun data provinsi finalis FSI yaitu DKI  Jakarta  (23,5 persen), Jawa Barat (15,3 persen), Jawa Timur (12,2 persen),  Jawa Tengah (11,2 persen), Banten (10,2 persen), DI Yogyakarta (8,2 persen), Riau (5,1 persen), Aceh  (2 persen), dan Sumatra Utara (2,0 persen). Jika  dilihat dari kota asal,  seluruh finalis tahun ini berasal dari 46 kota dan kabupaten di Indonesia.

Hal penting lainnya yaitu bentuk badan usaha para finalis FSI tahun ini. Terdapat 45 finalis (49,5 persen) berbadan usaha CV, 43 berbentuk PT (47,3 persen), dan hanya tiga yang masih belum berbadan usaha (3,3 persen). Sesuai dari proposal  yang diajukan, terdapat beberapa tingkatan dukungan pendanaan yang dicantumkan finalis dalam pitchdeck mereka. Kebutuhan dana yang paling banyak ada pada tiga kelompok, yaitu  besaran Rp50-300 Juta (16,5 persen peserta), Rp300-500 juta (38,5 persen),  dan besaran Rp1-5 miliar (17,6 persen). Terakhir berdasarkan gender, perbandingan  laki-laki dan perempuan yaitu 59,3 persen dan 40,7 persen.

Hanifah menjelaskan, di tengah situasi Pandemi COVID-19 yang berangsur terkendali, komitmen Kemenparekraf/Baparekraf yang didukung Ultra Indonesia dalam menyelenggarakan FSI semakin besar.

“Seperti halnya subsektor lainnya, kami sangat  bangga dengan sektor kuliner yang terus optimistis meski dalam situasi sulit sehingga  kami akan terus menghadirkan dan mengoptimalkan FSI sebagai salah satu  fasilitator strategis bagi peningkatan kapasitas  bisnis teman-teman di industri kuliner. FSI merupakan contoh penting kerja kolaboratif semua pihak untuk keluar dari krisis Pandemi COVID-19," pungkas Hanifah Makarim. (Ian)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment