News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Efek Kecanduan Gadget Picu Pengabaian Keamanan Digital

Efek Kecanduan Gadget Picu Pengabaian Keamanan Digital




Boyolali – Ketergantungan (kecanduan) terhadap penggunaan media digital atau gawai membuat banyak orang lalai. Dari sisi digital safety. kelalaian akibat kecanduan akan melemahkan fungsi kontrol keamanan dan berpotensi menimbulkan dampak kerugian atau kejahatan digital.

Demikian disampaikan Lisa Adhrianti saat menjadi narasumber webinar literasi digital bertajuk ”Mencegah Kecanduan Gadget di Tengah Pembelajaran dan Pekerjaan di Era Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (29/10/2021).

Di depan 720-an peserta webinar, Lisa menyatakan, efek kecanduan memicu pengabaian terhadap aspek keamanan digital. Efek itu bisa berupa minimnya kepedulian proteksi, peluang penyalahgunaan proteksi, anti sosial (ketidakpedulian), hingga over budget dan over expose yang berbahaya terhadap keamanan data pribadi.

”Alternatif fitur aman untuk mencegah kecanduan adalah news, screen time, privacy setting, mode senyap, dan reminder. Selain itu, password aman juga akan mencegah kecanduan, seperti kombinasi unik dan sulit, harus rahasia (privat), dan jangan dibagi ke orang lain,” sebut pengajar Fisip jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu itu.

Menurut Lisa, platform media sosial sesungguhnya juga memiliki fitur yang mampu mencegah kecanduan penggunanya. Misalnya Facebook menyediakan fitur privacy dan security check up, Twitter dengan otentifikasi dua faktor (2FA), Instagram dengan verifikasi/setting private account dan about this account, dan untuk Youtube gunakan add ons di Mozilla dan safe search di chrome untuk blokir konten pornografi.

Untuk mencegah kecanduan dengan aman, Lisa menyarankan agar menghindari posting di media sosial terlalu sering, matikan gawai 30 menit sebelum tidur, hapus aplikasi yang tidak diperlukan, matikan notifikasi, buka ruang pergaulan setiap hari.

Dalam kesempatan paparannya, Lisa juga memberikan tips mencegah kecanduan gadget pada anak, yakni: batasi penggunaan gadget pada anak, ciptakan quality time dengan buah hati, buat anak melakukan hal lain, jadi contoh yang baik. ”Jika belum berhasil, maka minta pertolongan dokter, dan cobalah bersikap tegas,” tutup Lisa Andhrianti.

Narasumber lain dalam webinar ini, CEO JFAutowear Jeffry Yohanes Fransisco mengatakan, waktu adalah investasi terbaik dalam hidup. Lalu berapa lama waktu yang digunakan untuk berinternet yang tidak mendatangkan manfaat dan tidak produktif? ”Jangan sampai kita kecanduan internet. Begitu juga anak-anak,” tegasnya.

Ciri anak kecanduan gadget di antaranya, keasyikan bermain gadget dan lupa waktu, menunjukkan kegelisahan ketika tidak bermain gadget, semakin lama durasi bermain gadgetnya semakin bertambah, gagal untuk mengurangi atau berhenti bermain dengan gadget, kehilangan ketertarikan dengan dunia luar.

”Mereka tetap menggunakan gadget meskipun mengetahui konsekuensi negatif yang akan didapatkan. Berbohong mengenai lama penggunaan gadget ke orang tua. Bahkan, pakai gadget untuk mengalihkan perasaan,” sebut Jeffry.

Cara mengatasinya, lanjut Jeffry, ialah memperbanyak sosialisai dengan teman dan orang-orang terdekat, menghapus beberapa aplikasi yang membuat kecanduan, gadget diganti dengan buku-buku, menyimpan gadget di dalam tas saat sedang bepergian. ”Penting mengetahui dampak dari kecanduan gadget,” pungkasnya.

Dipandu moderator Nindy Gita, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Krisno Wibowo (Pemimpin Redaksi Media Online Swarakampus.com), Muhamad Achadi (CEO Jaring Pasar Nusantara), dan Musisi Rafli Albera selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment