News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dunia Digital Pengaruhi Perubahan Budaya

Dunia Digital Pengaruhi Perubahan Budaya





Tegal – Internet dengan sarana dan fasilitas yang tersedia, baik fitur maupun platform, memberikan akses kemudahan dalam ranah pendidikan. Hal itu juga memunculkan peluang angkatan kerja di masyarakat. Namun demikian, dunia digital sebagai ruang produktivitas juga mempengaruhi perubahan budaya.

“Paradigma tersebut perlu dipahami sebagai kerangka untuk terus melakukan kebaikan,” ungkap Joko Priyono, Fasilitator Gerakan Literasi Digital Jawa Tengah, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (4/10/2021).

Dia mengakui, tantangan kesenjangan sosial yang muncul sebagai dampak dari interaksi kehidupan dunia digital lebih cenderung mengarah pada perubahan etika.

“Itu menyangkut perubahan etika tradisional ke etika kontemporer Ruang media melahirkan tantangan serius saat keberadaannya menjadi lahan berbagi pengaruh kepentingan. Di satu sisi kepentingan positif mesti dilakukan, di sisi lain kepentingan yang mengarah ke negatif juga bermunculan,” tegasnya.

Mengacu hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)  tahun 2019 tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap informasi di internet, ditemukan sebanyak 5,5 persen masyarakat Indonesia masih menganggap semua informasi yang beredar di internet dapat dipercaya.

Selebihnya 26,1 persen menganggap sebagian besar informasi di internet dapat dipercaya, dan 27,5 persen menganggap setengah informasi di internet dapat dipercaya. “Hal ini membutuhkan kompetensi kritis kita sebagai pengguna mesin pencarian informasi untuk dapat menyaring informasi,” tambahnya.
Narasumber lainnya, Kokok Herdhianto Dirgantoro selaku Founder and CEO Opal Communication, juga mengakui internet dan sosial media mengubah pola munculnya isu. Kemunculan isu dan dampaknya relatif lebih mudah diprediksi saat era media mainstream,” kata dia.

Sedangkan untuk mencermati dampaknya pada era digital saat ini diperlukan kecermatan dan usaha lebih extra effort, sekadar untuk menentukan suatu informasi apakah masuk kategori valid berdasarkan fakta ataukah benar-benar hoaks.

Sarjana Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang lulusan tahun 2001 ini lebih jauh menjelaskan, perubahan teknologi komunikasi seiring berjalannya zaman, turut mengubah medium pengantar informasi dan interaksi di antara sesama.

Pada era digital saat ini, dia menyarankan untuk senantiasa menjaga privasi antara lain dengan cara memeriksa secara rutin pengaturan privasi jejaring sosial, melakukan two step verification dan sebaiknya gunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun. “Jangan menggunakan penyimpanan umum untuk informasi pribadi,” saran dia.

Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar bertema “Memilih dan Memilah Informasi yang Bertanggung Jawab” kali ini juga menghadirkan narasumber Dwiyanto Indiahono (Dosen Kebijakan Publik Universitas Jenderal Soedirman), A Firmannamal (Praktisi Kehumasan, Kementerian Sekretariat Negara RI), Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Ayonk (Actor, Musisi, Host) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment