News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Cerdas dan Bijak Sebelum Sebar Informasi di Internet

Cerdas dan Bijak Sebelum Sebar Informasi di Internet




Grobogan - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggelar webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Grobogan, Senin (11/10/2021) dengan tema "Cerdas dan Bijak Berinternet: Pilah Pilih Sebelum Sebar". Webinar ini merupakan salah satu kegiatan dari program gerakan nasional Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital yang diselenggarakan untuk memacu kecakapan masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara lebih positif dan produktif. 

Kegiatan hari ini dipandu oleh tv host Neshia Sylvia dan diisi oleh empat narasumber: Murniandhani Ayusari (content writer), Rd Ahmad Buchari (dosen Fisip Universitas Padjajaran), Pradna Paramita (founder Bombat Media), Muhammad Mustafid (Ketua LPPM UNU Yogyakarta). Serta Reza Tama (content creator) sebagai key opinion leader. Masing-masing narasumber membahas materi dari sudut pandang empat pilar literasi digital: digital ethics, digital skills, digital culture, dan digital safety. 

Narasumber Murniandhani Ayusari menjelaskan bahwa dalam menghadapi transformasi masyarakat digital mesti memiliki kecakapan digital agar dapat berinternet dengan cerdas dan bijak. Dalam aktivitas internet warganet harus paham dengan jejak digital yang akan dibuat sebelum memutuskan untuk mengunggah atau menyebarkan informasi. 

Ada jejak digital pasif dari aktivitas pencarian dan jejak digital aktif yang berupa konten-konten yang dibagikan atau disebarkan. Menjaga jejak digital yang positif dapat berpengaruh pada reputasi online penggunanya sehingga perlu kewaspadaan yang lebih dengan jejak digital aktif, perlu tahu batasan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dipublikasikan di ruang digital. 

"Tidak semua orang di media sosial itu open minded dalam menerima atau melihat konten yang kita unggah, makanya kita harus paham batasan-batasan dalam bermedia sosial. Harus tahu yang kita unggah itu tidak menimbulkan bahaya, tetapi membagikan hal yang baik, positif, dan bermanfaat," jelas Murniandhani kepada 160-an peserta diskusi. 

Tentu saja dalam menjaga jejak digital adalah menjaga diri dan privasi sebagai warganet. Setiap pengguna hendaknya memiliki kemampuan diri untuk menentukan dan menjaga apakah data pribadinya boleh atau tidak boleh diketahui pihak lain. Menjaga privasi menjadi isu penting dalam bermedia digital karena data pribadi dan identitas sangat rentan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

"Menjaga privasi bisa dilakukan dengan mengontrol privasi akun, menyeleksi permintaan pertemanan, dan tidak terlalu sering membagikan lokasi di media sosial. Aktivitas digital itu dapat diolah menjadi data yang akan menunjukkan kebiasaan penggunanya, jika tidak mampu mengontrolnya yang menjadi ancaman adalah diri kita dan informasi penting di dalamnya," imbuhnya. 

Hal yang perlu diperhatikan oleh warganet sebelum berbagi di ruang publik adalah membuat keputusan untuk mengunggah atau menyebar informasi ketika dalam keadaan fokus sehingga sadar konsekuensi yg harus ditanggungnya. Apakah informasinya berpotensi negatif atau memberikan manfaat yang positif. 

"Kita harus biasakan untuk membaca secara utuh sebelum menyebarkan informasi agar tidak menjadi penyebar hoaks, cek berulang fakta dan datanya, tidak mudah terpancing dan bereaksi," lanjutnya. 

Sementara itu Ahmad Bukhari menjelaskan bahwa budaya digital merupakan peradaban yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari saat ini. Pengguna internet di Indonesia juga telah menunjukkan betapa masyarakat telah bergantung pada teknologi untuk menunjang berbagai aktivitas belajar, bekerja, berkomunikasi dan sebagainya.

Tingginya pengguna media digital menuntut pengguna untuk memahami konten dan konteks ketika mengunggah dan menyebarkan informasi. Artinya pengguna media digital harus membudayakan untuk membuat konten yang baik, positif dan bermanfaat serta sesuai konteksnya. 

"Masyarakat digital harus cerdas membuat konten yang bermanfaat dan positif, waspada dengan informasi bermuatan negatif, menjaga keamanan privasi dan meninggalkan jejak digital yang positif. Serta saling berkolaborasi menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman," imbuhnya. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment