News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Cara Aman Berinternet, Miliki Kompetensi Keamanan Digital

Cara Aman Berinternet, Miliki Kompetensi Keamanan Digital




Boyolali - Masyarakat digital merupakan sekelompok individu yang hidup dan berkembang di suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. 

Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial UNY, Dwi Harsono dalam webinar literasi digital dengan tema “Menjadi masyarakat yang Cerdas dan Cakap Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (2/10/2021).

Dwi mangatakan masyarakat digital yang tumbuh harus diiringi dengan kecakapan digital, yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi komunikasi, serta sistem operasi digital. 

“Masyarakat digital juga ditandai dengan digital native, yakni mengacu pada generasi yang tumbuh berkembang di tengah-tengah teknologi digital atau di era teknologi informasi,” katanya. 

Menurut Dwi, masyarakat digital harus memahami mengenai lanskap digital, yang merupakan gambaran mengenai lingkungan situs website, email, jejaring sosial, dan lainnya. Masyarakat digital yang tak asing dengan mesin pencari informasi yakni situs yang memiliki kemampuan untuk mencari halaman situs web di internet berdasarkan basis data dengan bantuan kata kunci, harus memahami mengenai jenis-jenis gangguan informasi. 

Maksud dari gangguan informasi itu yakni misinformasi yaitu yang hubungan dengan salah konten dan menyesatkan. Kemudian disinformasi, yakni konteks yang salah, konten tiruan, konten dimanipuasi dan konten rekaan. “Dan juga malinformasi, jenis gangguan informasi berupa pelecehan, ujaran kebencian yang niatnya merugikan,” kata dia. 

Untuk mengenal gangguan informasi tersebut, masyarakat digital bisa memanfaatkan fasilitas berupa cek fakta dengan Google, kemudian melakukan verifikasi sebelum membagikannya dan mempertimbangkan urgensi serta manfaat jika ingin membagikannya. 

Narsumber lainnya, Direktur IT ATSOFT, Andrey Ferryan mengatakan dalam menjadi pengguna digital, kompetensi keamanan digital penting dimiliki. Kompetensi itu meliputi pengamanan perangkat digital, identitas digital, waspada terhadap penipuan digital, pemahaman terhadap rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak. 

Adapun kompetensi tersebut bisa dengan berupa melakukan update antivirus, menggunakan password yang kuat dalam platform digital, selalu melakukan verifikasi terhadap informasi yang didapatkan, kemudian selalu membuat konten yang positif untuk menjaga jejak digital. 

Sedangkan untuk menjaga anak dalam mengakses dunia digital, yakni dengan melakukan pendampingan, memberikan pemahaman mengenai ancaman bahaya internet, hingga melakukan setingan akses khusus untuk anak dalam browser. 

Andrey menyebut pentingnya kompetensi keamanan digital tersebut karena banyak ancaman bahaya di ruang digital. Semisal saja penyalahgunaan perangkat data, pembobolan rekening maupun kartu kredit, penipuan, fitnah, hoaks, pornografi, hingga plagiat. 

“Kemampuan yang wajib dimiliki oleh masyarakat digital yakni mampu memilah dan memilih informasi, menjaga diri dan keluarga pada ranah daring, menghargai hasil karya oran lain,” kata dia.

Dipandu moderator Thommy Rumahorbo, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Abdul Rohman (Direktur Buku Langgar), Mustaghfiroh Rahayu (Dosen Sosiologi UGM), dan Miss Eco International 1st RU 2018, Astira Vern, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment