News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bukan Mimpi, Keterampilan Digital Bantu Mahasiswi Jual Ular Eksotis, 100 Juta Sebulan

Bukan Mimpi, Keterampilan Digital Bantu Mahasiswi Jual Ular Eksotis, 100 Juta Sebulan




Semarang: Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha SH, MH, mengerti betul transformasi digital sudah jadi keterampilan mendasar yang mesti dikuasai semua lapisan masyarakat Semarang saat ini. Ketika tampil usai Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan keynote speech pada webinar literasi digital untuk warga Kabupaten Semarang, 5 Oktober 2021, Pak Bupati menitipkan pesan pada warganya.

”Kecakapan digital sudah menjadi keharusan kita untuk menjadi sarana  maju dan berkembang di semua sektor kehidupan. Buat pelajar dan mahasiswa penting buat menambah literasi belajar di kelas online. Buat pengusaha dan UMKM, juga mendongkrak pasar dengan aplikasi Go Digital yang beragam. Buat yang masih nganggur, bisa berburu peluang untuk dipraktikkan guna mencari rejeki halal dengan pasar lebih luas dan tak terbatas. Jadi, segera ikuti webinar gratisnya dan ikuti materi keterampilan digitalnya. Jangan sampai lolos peluangnya,” ujar Ngesti Nugraha menyemangati ratusan warga Semarang yang mengikuti webinar.

Dr. Sobirin S.sos, dosen Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto melihat pandemi justru makin mengondisikan masyarakat lebih trengginas. Bergerak cepat untuk survive di era digital. Sobirin lalu menceritakan mahasiswinya yang, karena kuliah dari rumah secara online, di rumah beternak ular hias eksotis dan diternak makin serius. Banyak waktu luang di rumah, sehingga ularnya makin terawat. 

Anak ularnya dia pasarkan online ke Sumatra dan Kalimantan, bahkan Brunei. Dia bilang, sebulan bisa dapat Rp 100 juta. Kunci sukses ini,  kata Sobirin, jangan malas bikin konten video, foto ular yang menarik dan posting di Instagram. Keterampilan yang mudah asalkan telaten dan dikuasai, di Youtube diajarkan. Rinci dan ikuti caranya. 

Tak hanya itu. Kini banyak pengamen di Bandung, Jakarta, Purwokerto dan Semarang sudah diberitakan media online buka aplikasi beragam e-wallet. Bisa kasih tips pakai OVO, dan banyak lainnya. Kalau mau ngasih tips pengamen, bayar seikhlasnya mudah. ”Mereka yang tangkap perubahan zaman dan ikuti iramanya, lalu tangkap rejekinya, cashless juga ditangkap oleh para pengamen sekarang. Jadi, pengamen pun sekarang cakap digital,” cerita dosen Fisipol itu. 

Sobirin tak tampil sendiri dalam webinar yang mengusung topik ”Keterampilan yang Wajib Dikuasai di Era Pandemi Covid 19 “, dipandu moderator Mafin Riszky, tampil juga tiga pembicara lain, Ari Ujianto, Fasilitator Komunitas; Zahid Asmara, content creator dan filmaker; Misbhahul Munir, entrepreneur dan Fasilitator UMKM desa serta Shafa Lubis anggota @inthotelighoid yang tampil sebagai key opinion leader.

Bagi Zahid Asmara, pandemi di era digital menjadikan banyak aspek kehidupan yang tak terhindari menjadi suatu keniscayaan. Semua sudah terjadi. Semua dilakukan serba online from home. Jangan merasa dikungkung era digital, wong sekarang belanja, cari sarapan, bekerja beribadah dan sekolah serba begitu. 

Niatkan secara positif untuk mau berubah dan bermigrasi ke dunia nyata dalam bentuk lain. Kalau alurnya dinikmati, semua akan semakin nyaman. Beribadah dengan online, kalau niatnya ikhlas demi ketemu Tuhan Rabb-nya, akan tetap terjaga kekusyukanya. ”Rejeki juga akan mudah ditemukan kalau kreatif menemukan produk dan survey pasar di Googling, intip selera dan pasarkan dengan konten atau toko digital yang eksklusif. zaman berubah, kita mesti cerdas dan bijak mengikuti,” terang Zahid Filmaker, beragam content digital yang asli Cilacap .

Tapi, saat menangkap peluang dan menambah wawasan di era digital tetap waspadai ancaman kejahatan digital yang makin merajalela dan makin canggih. Ari Ujianto, pembahas topik webinar lainnya, menyarankan solusi keamanan digital pada para peserta webinar agar jangan abai dengan perangkat digital baik keras maupun lunaknya. Perketat akun platform digital bukan hanya dengan password yang unik  bikin hacker pusing. Tapi kalau perlu bikin password dengan fitur sidik jari, atau barcode wajah.Dengan begitu akan lebih aman dari jangkauan penyebar virus Malware yang sering tak terbendung.

Atau, buat aplikasi enskripsi yang membuat dokumen Anda saat dikirim, kalau sudah dipindai enskripsi membuat proses kirim dokumen lewat apapun tak bisa dibendung dan dihalangi. Kalau sampai ada dokumen yang sangat rahasia buat anda. Lindungi dengan  tanam di dokumen  fitur aplikasi shelder , fungsi fitur ini seperti bom. 

”Kalau sampai dokumen jatuh ke pihak yang tak diinginkan aplikasi diaktifkan, maka semua dokumen penting biasa hangus tak berbekas. Beragam aplikasi keamanan kini makin diciptakan buat kita, manfaatkan dengan maksimal untuk melindungi dokumen digital kita,” jelas Ari, alumni Fak. Hukum UGM. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment