News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Berkomunikasi di Dunia Digital, Jangan Lupa Etikanya

Berkomunikasi di Dunia Digital, Jangan Lupa Etikanya






Kulon Progo - Komunikasi merupakan proses sistemik di mana manusia berinteraksi dengan dan melalui simbol untuk menciptakan dan menafsirkan makna. Komunikasi dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses relasi dalam mengkreasi dan menginterpretasikan pesan yang akan memunculkan respons.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Eksekutif Swara Nusa Institute, Iranda Yudhatama, dalam webinar literasi digital dengan tema “Peluang dan Tantangan Ilmu Komunikasi di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (6/10/2021).

Adapun etika berkomunikasi dalam dunia digital, menurut Iranda, hal itu terkait dengan situsasi dalam dunia digital yang ditandai dengan tiga ciri utama, yakni pluralisme moral, muncul masalah etis baru yang dulu tidak terduga, dan adanya kepedulian etis secara universal. 

Iranda mengatakan, etika pada dasarnya bersifat mutlak dan berasal dari hati nurani. Dengan memahami etika, orang yang baik akan selalu memiliki niat yang baik dalam berperilaku. ”Karena etika merupakan tata cara pergaulan yang baik antar sesama manusia dan bersifat relatif. Sedangkan etiket adalah cara kita berhubungan dengan orang di sekitar kita,” katanya. 

Iranda mengatakan kebebasan dalam ruang digital merupakan kebebasan individu dalam konteks konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah dijamin sesuai dengan deklarasi universal HAM PBB yakni kebebasan berpendapat, berekspresi dan berserikat. 

“Kebebasan dan tanggung jawab merupakan dua aspek yang harus diperhatikan dalam konteks ruang digital yang cenderung liberal,” ujarnya. 


Narasumber lainnya, Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Choirul Fajri mengatakan komunikasi digital merupakan komunikasi yang dilakukan melalui media digital. “Komunikasi digital menjadi tantangan bagi masyarakat,” ujarnya. 

Menurutnya, masalah komunikasi digital berkaitan dengan etika kebebasan dan budaya. Ia menyebut dalam penggunaan dunia digital, memiliki berbagai ancaman kejahatan. Di antaranya yakni radikalisme, penipuan, pornografi, bullying, prostitusi, sinis, SARA, ujaran kebencian, narkoba, dan lainnya. 

Choirul mengungkapkan komunikasi dalam dunia digital juga tak bisa dilepaskan mengenai etika digital. Yakni kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari hari. 

Menurut Choirul, dalam menggunakan media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. 
“Digunakan demi meningkatkan kualitas kemanusiaan. Apalagi di Indonesia yang multikultur, maka etika digital sangat relevan dipahami dan dipraktekkan oleh semua warga Indonesia,” tuturnya. 

Dipandu moderator Oony Wahyudi, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Edwi Arief Sosiawan (Dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta), Khairul Anwar (Marketing & Communications Specialist), dan presenter Reni Risty selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment