News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ada atau Tidak Ada Pandemi, Guru dan Siswa Mesti Siap Adaptasi Digital

Ada atau Tidak Ada Pandemi, Guru dan Siswa Mesti Siap Adaptasi Digital




Wonogiri;Tak bisa dihindari, dunia pendidikan adalah salah satu bidang yang mesti beradaptasi dengan hadirnya pandemi. Guru dan siswa, meski terpaksa, harus mau menyesuaikan dengan budaya sistem pembelajaran cara baru yang tak lagi memungkinkan tatap muka di kelas konvensional. Mereka mesti bermigrasi ke kelas online.

Pandemi memang mempercepat adaptasi ini, kata praktisi pendidikan Anggraini Hermana. Walau memang adaptasinya belum tuntas, mengoperasikan smartphone dan membuka aplikasi zoom atau google classmeeting tak selancar yang diharapkan. Banyak guru di berbagai tempat dipaksa untuk bisa dan lama-lama lancar juga. Masalahnya, lanjut Anggraini, proses belajar online ini berkembang terus. Keterampilan guru untuk makin terliterasi digital, makin bagus, menjadi keharusan. Karena ke depan materi ajar butuh materi audio, video, dan narasi yang menarik. 

”Guru mesti mampu menguasai kecakapan yang bisa menampilkan semua bahan itu di kelas online. Mampu membuat sendiri dengan presentasi yang menarik. Kini, anak malah sudah bisa presentasi materi fisika dengan video Youtube atau TikTok yang menarik buat teman lain di kelas. Public speaking siswa makin terlatih karena sering nonton Youtube. Guru jangan kalah kreatif dan kalah pintar dari siswanya, lo,” pesan Anggraini Hermana, saat berbicara dalam webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital yang digelar Kementerian Kominfo untuk warga Kabupaten Wonogiri, 2 September 2021.

Saat mengupas topik ”Literasi Digital bagi Pendidik dan Peserta Didik di Era Digital”, Anggraini tampak antusias dipandu moderator Danys Citra serta Oka Fahreza, presenter TV dan content creator yang tampil sebagai key opinion leader. Selain mereka, hadir pula tiga pembicara lain: Dr. Yuli Bangun Nursanti, Kepala Dinas Depdikbud Kabupaten Wonogiri; Puput Gunadi, anggota Tim Pengembang Kurikulum Kemenristek Dikti; dan Ari Ujianto, penggiat komunitas sosial.

Yang jelas, seiring berjalannya waktu, guru dan siswa tak hanya dituntut makin cakap digital, tapi juga menguasai empat pilar literasi itu. Bukan hanya bisa mengoperasikan dan cakap skill digital-nya, tapi juga mampu memahami budaya digital dan etika digital. Selain itu, tentu mampu menjalankan media digital secara aman dan nyaman buat berjalannya proses belajar yang mampu menciptakan ruang digital yang merangsang siswa untuk terpacu belajar mandiri dan makin kreatif, serta bisa makin berprestasi di ruang kelas online. 

”Pandemi tak perlu jadi halangan dalam berprestasi. Teknologi digital kalau dimanfaatkan cermat, bijak dan positif, tentu akan makin membantu proses belajar itu,” papar Dr. Yuli Bangun Nursanti, optimistis.

Yuli menambahkan, Dinas Depdikbud terus berkolaborasi dengan banyak pihak, meningkatkan kualitas SDM guru, meningkatkan kualitas jaringan dan kerja sama dengan Microsoft langsung untuk menyediakan aplikasi yang paling mudah diakses dan lebih lengkap khusus dunia pendidikan.  

”Saat ini sedang kami kembangkan di Dinas Pendidikan Wonogiri. Semua demi makin optimalnya proses pembelajaran online, makin efektif dan menyenangkan buat guru maupun siswa,” jelas Yuli Bangun . 

Yang pasti, narasumber Puput Gunadi menimpali, guru harus makin menguasai banyak aplikasi digital yang terus berkembang. Kalau dulu menyetor hasil ujian mesti dikumpulkan oleh ketua kelas lalu diantar ke meja guru secara konvensional. Kini, sudah ada fitur di Instagram yang menampung tugas siswa, bahkan ada fitur mudah penilaian segera dan hasilnya real time. 

Instagram dan TikTok bisa jadi aplikasi pendukung kinerja belajar siswa dan memudahkan guru menilai hasil kerja siswa. Karena itu, kecakapan digital, kalau makin andal literasinya, menjadikan pola belajar online makin menantang dan mengasyikkan. ”Ini tuntutan zaman. Ada atau tidak ada pandemi, guru dan siswa mesti bisa terus beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan teknologi digital untuk pendidikan modern,” ujar Puput Gunadi, memungkas diskusi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment