News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PPKM Level 3, PHRI Yogyakarta: Baru Hotel Bintang 3-5 Yang Menikmati

PPKM Level 3, PHRI Yogyakarta: Baru Hotel Bintang 3-5 Yang Menikmati


Ilustrasi Covid-19

Yogyakarta: Perhimpunan Restoran dan Hotel Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHRI DIY) mencatat, turunnya level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM DIY ke Level 3 sejak awal September lalu belum dirasakan dampaknya secara merata.
“Peningkatan okupansi sejak PPKM turun level itu baru terjadi di hotel-hotel bintang 3,4, dan 5, karena banyak kegiatan kunjungan pemerintah pusat ke Yogyakarta,” kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Kamis 30 September 2021.
Deddy menuturkan, kenaikan okupansi hotel bintang 3 hingga 5 itu melesat khususnya saat akhir pekan di angka 60-70 persen. “Tapi untuk hotel-hotel bintang 2 ke bawah okupansinya stuck, masih dikisaran 10-25 persen,” kata Deddy.
Deddy menuturkan, penurunan level PPKM selang tiga pekan terakhir memang menjadi angin segar kalangan pelaku usaha perhotelan. Sebab pada hari biasa bisa atau bukan weekend, okupansi masih bisa terjaga di kisaran 30-40 persen. 
“Kami bersyukur sudah ada pergerakan peningkatan okupansi ini, walaupun untuk kunjungan wisatawan belum terlalu signifikan karena beberapa objek wisata masih tutup,” kata Deddy.
PHRI DIY sendiri mendukung penuh usulan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang meminta pemerintah pusat untuk membuka seluruh destinasi wisata di DIY. Sultan HB X sebelumnya menilai pembukaan obyek wisata seluruhnya itu demi memudahkan pengawasan wisatawan dan tidak asal terobos lagi yang justru beresiko tak terawasi pergerakannya.
“Mohon dari pemerintah pusat juga bisa mengizinkan usulan Pemerintah DIY, karena itu juga akan mendongkrak okupansi hotel terutama bintang 2 ke bawah,” kata Deddy.
Deddy menyatakan, pelaku perhotelan sepenuhnya mendukung upaya pemerintah memutus rantai penularan Covid-19 yang telah melandai di masa PPKM Level 3 ini. Program aplikasi PeduliLindungi juga sudah diterapkan di sekitar 198 hotel dan restoran di DIY dan sisanya masih dalam proses sekitar 75-90 hotel dan restoran. 
“Sudah didaftarkan semua untuk penerapan aplikasi PeduliLindungi tapi belum dapat respon Kementerian Kesehatan, jadi belum bisa mengakses barcode-nya,” kata dia. 
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menyatakan okupansi hotel-hotel di Indonesia pada kuartal I tahun ini masih timpang dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. 
"Saat kuartal kedua tahun 2021 mulai ada peningkatan sedikit, lalu kuartal ketiga tumbuh tapi langsung turun lagi mulai Juli sampai minus delapan persen,” ujar Maulana dalam dialog daring Kamis (30/9). 
Penurunan okupansi hingga minus mulai Juli itu tak lain disebabkan karena pemberlakuan PPKM Darurat akibat kasus Covid-19 di Jawa melonjak tajam pasca masuknya varian Delta.
“Baru memasuki September 2021 ini, pertumbuhan okupansi mulai nampak sejalan pelonggaran kebijakan di berbagai sektor,” ujar Maulana.
Maulana menuturkan, untuk memulihakan okupansi perlu banyak faktor yang dipenuhi. Misalnya soal vaksinasi yang belum merata juga berbagai syarat mobilitas agar bisa dipenuhi pelaku perjalanan. (Dho/Had)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment