News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Merasa Aman karena Sembunyi di Balik Layar Gadget

Merasa Aman karena Sembunyi di Balik Layar Gadget




Tegal – Ruang digital adalah realitas baru yang seharusnya tidak merubah seseorang menjadi berbeda dari realitas sebenarnya di dunia nyata. Karena rendahnya literasi digital bisa saja menyebabkan seseorang ter-deindividualisasi, sehingga berani melakukan hal-hal yang negative, sebab merasa aman bersembunyi di balik layar gadget.

“Ruang digital seperti dua sisi mata uang, satu sisi memiliki berbagai macam manfaat untuk kreativitas dan produktivitas, di sisi lain juga memiliki sisi negatif dengan banyaknya kejahatan di dalamnya,” ujar Zulfan Arif, Penerjemah dan Content Writer, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021).

Menurut dia, dalam setiap aktivitas digital perlu ada prinsip dan etika yang harus dipegang oleh para konten kreator agar tercipta ruang digital yang aman, nyaman dan produktif.

Sesuai tema webinar yaitu ”Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi”, Zulfan menyebutkan terdapat sejumlah aktivitas di dalam ruang digital yang bisa menjadi pilihan untuk tetap kreatif dan produktif di rumah selama masa pandemi. Misalnya, kursus online maupun menjadi kreator konten digital, dan lain-lain.

Semua itu tidak datang dengan sendirinya melainkan harus proaktif menemukan berbagai macam peluang dan kesempatan serta mampu beradaptasi dengan keadaan. Selain itu, juga berpikiran terbuka untuk menerima segala perkembangan meskipun terkadang berbeda dengan kebiasaan.

Narasumber lainnya, M Sekhun Ichrom (PU Harian Radar Tegal) juga berbagi tips kreatif dan produktif di masa pandemi. Sebut saja misalnya cari ilmu lewat webinar, mencari part time job maupun fotografi.

Peluangnya terbuka lebar sebab berdasarkan hasil survai Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) kuartal kedua 2020, diketahui penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen atau sudah dapat  diakses oleh 196,71 juta  penduduk Indonesia. ”Tingginya jumlah  pengakses digital berdampak pada semakin tinggi juga pengguna layanan digital,” ucapnya.

Namun demikian, maraknya penggunaan digital dalam aktivitas menimbulkan ancaman keamanan. ”Kalau kita tidak hati-hati,” ujarnya mengingatkan.

Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar juga menghadirkan Widasmorojati (Business Consultant), Rizqia Alya Anwar (Head of Operation PT Cipta Manusia Indonesia) dan Billy Wardana (Top 3 Mamamia Indosiar) selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment