News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ikatan Apoteker Indonesia Sleman Gelar Vaksinasi Massal

Ikatan Apoteker Indonesia Sleman Gelar Vaksinasi Massal

 

Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang Sleman menyelenggarakan vaksinasi massal kepada ribuan orang, Rabu (29/9/2021). 

WARTAJOGJA.ID: Dalam rangka peringatan Hari Apoteker Sedunia, pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang Sleman menyelenggarakan vaksinasi massal kepada ribuan orang, Rabu (29/9/2021). 

Vaksinasi massal bekerjasama dengan RS Bhayangkara dan UII Yogyakarta akan berlangsung dari jam 08.00- 15.00 WIB.

Ketua IAI Sleman, Deddy Setyono menuturkan vaksinasi massal ini menjadi ikhtiar untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 sehingga pandemi bisa segera berakhir.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi massal.

"Kita mengadakan vaksinasi massal dengan bekerjasama dengan Polda DIY. Ini yang pertama kali, kita mengadakan vaksinasi massal. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac," ujarnya, Rabu (29/9/2021).

"Vaksinasi ini menyasar masyarakat luas atau keluarga apoteker yang belum divaksin. Ini terbuka bukan hanya untuk KTP warga DIY tapi masyarakat luar DIY," imbuhnya. 

Deddy juga menceritakan sebelumya, IAI Sleman di masa pandemi ini juga sudah mengumpulkan obat-obat dan vitamin, serta APD, lalu disalurkan ke masyarakat dan rumah sakit-rumah sakit yang mengalami kelangkaan APD.

"Walau telah vaksinasi, mari kita tetap mematuhi proses dan ke depannya kita akan mengadakan vaksinasi di kampus-kampus lain. Saat ini masih dalam pembicaraan awal," ungkapnya.

Terkait masyarakat yang enggan divaksin, Dedddy menyebut saat ini banyak informasi yang salah tentang vaksinasi di masyarakat, seperti hoaks tentang vaksin.

"Cari informasi yang benar dari sumber yang dapat dipercaya. Cek yang benar," imbuhnya.

Deddy menyampaikan alasan memilih kampus sebagai lokasi vaksin karena pertimbangan tempatnya yang luas sehingga protokol kesehatan terjamin mengingat target sasarannya cukup banyak," terangnya.

Prof Riyanto, Dekan Fakultas MIPA UII Yogyakarta mengatakan vaksinasi massal ini merupakan wujud pengabdian masyarakat bidang farmasi. Jurusan farmasi, bidang kesehatan, sangat tepat memberikan vaksinasi ke masyarakat.

"Kami menyediakan fasilitas, panitia, dan sukarelawan. Target awal 1000 orang karena animo tinggi, dibuka 1500, masih tinggi diberi dosis vaksin 1800 arahan dari RS Bhayangkara," jelasnya.

Untuk mencegah kerumunan, Prof Riyanto, mengatakan auditorium UII ini memiliki tempat yang luas, lalu dibagi bilik pria dan wanita dipisah.

"Kampus protokol kesehatannya juga sudah bagus," katanya. 

Selain itu, Prof Riyanto menjelaskan calon peserta vaksin sudah bisa memilih mau jam berapa akan disuntik sehingga kalau sudah penuh, sistem kami sudah tidak bisa diklik, misal jam 8-9 pagi, sudah tidak nyala berarti penuh, lalu peserta bisa geser ke jam yang lain.

"Setiap jamnya akan divaksin 250 orang. Selain itu H-1 sudah kita broadcast bahwa hari ini akan vaksin, termasuk nanti Rabu 27 Oktober, akan dilakukan vaksin kedua," katanya.

Prof. Riyanto mengatakan berdasarkan survei, 80 persen mahasiswa UII sudah divaksin baik di Jogja atau di daerahnya masing-masing.

"Kalau sudah seratus persen tervaksin, kita berani untuk melakukan PTM," katanya. 

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Bhayangkara Polda DIY Kompol dr Theresia Lindawati, SpF mengatakan dari RS Bhayangkara yang mewakili Polda DIY, menurunkan 30 orang nakes, terdiri dari skrinning dan vaksinator.

"Harapannya, vaksinasi ini nanti bisa mengejar herd imunity (kekebalan komunal) sehingga angka Covid-19 yang sudah turun bisa semakin turun. Level PPKM bisa turun ke level 2," katanya.

Dokter Theresia juga menyampaikan pihaknya membuka kesempatan kepada warga masyarakat yang belum divaksin agar bisa hadir. 

Tidak dipungkiri animo masyarakat sangat tinggi terutama untuk masyarakat yang terlambat menyadari pentingnya vaksin.

"Kami juga mempunyai mobil vaksinasi sehingga bisa menyasar lokasi yang sudah dijangkau dan menyentuh kaum difabel dan lansia. Syaratnya hanya bersurat kepada RS Bhayangkara  dengan mencantumkan jumlah orang yang akan divaksin," katanya.

Saat ini, lanjut Dokter Theresia, mobil vaksin masih menyebar di pelosok-pelosok Sleman.

Dia mengatakan 1 unit mobil vaksin terdiri dari skrinning dan vaksinator dengan kapasitas vaksin 50 orang. (Ian)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment