News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Digital Safety Penting untuk Lindungi Data Pribadi Siswa

Digital Safety Penting untuk Lindungi Data Pribadi Siswa




Kudus – Pandemi Covid-19 yang masih belum teratasi juga berakibat pada dunia pendidikan. Hal ini membuat lembaga pendidikan memanfaatkan teknologi sebagai jalan keluar. Meski jadi solusi, ada ancaman yang menghantui atas keamanan data pribadi,

“Dalam pembelajaran menggunakan teknologi, ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah siswa dapat mengakses sumber belajar dengan mudah. Pun waktu belajar fleksibel. Ditambah, siswa bisa mengulang pembelajaran yang sudah dilakukan.  Selain itu, paperless. Jadi siswa tidak memerlukan arsip kertas dan sejenisnya,” jelas Tb Ai Munandar ketika menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementrian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kudus, Jumat (13/08/2021).

Sementara itu, lanjut Munandar, kekurangannya adalah interaksi antara murid dan guru berkurang, Begitu pula siswa kesulitan mengakses pembelajaran jika infrastruktur jaringan tidak stabil. Dan biasanya penjelasan lebih lanjut terkait materi yang disampaikan seringkali kurang. Selain itu, yang paling penting adalah ancaman keamanan digital. 
“Ancaman keamanan digital disebabkan oleh beberapa sebab. Di antaranya adalah phishing emails. Ini adalah istilah untuk menyebut untuk penipuan yang menjebak korban dengan target menyasar kepada orang-orang yang percaya bahwa informasi yang diberikannya jatuh kepada orang yang tepat.  Biasanya itu terjadi karena siswa mendaftar akun tertentu dan tidak membaca policy yang ada, atau tanpa sengaja membuat akun yang menyebabkan informasi terbuka untuk umum. Maka dari itu, email siswa/mahasiswa harus dibuat seaman mungkin,” jelas Munandar. 
Dalam webinar bertema “Belajar Digital yang Mudah, Murah, dan Aman” itu, Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya ini juga menghimbau kepada pelaku pendidikan untuk melindungi akun digital. Karena, akun digital adalah sesuatu yang penting di era teknologi saat ini. 
“Ada cara mudah untuk meningkatkan keamanan informasi akun. Pertama, buatlah kata sandi yang rumit. Kedua, gunakan password manager. Ketiga, jangan memberikan kata sandi kepada orang lain. Keempat, ubahlah kata sandi secara teratur. Kelima, gunakan two-factor Authentication. Dan terakhir, bacalah kebijakan privasi (privacy policy) secara hati-hati,” jelasnya. 
Sementara itu, Shony Wardana, narasumber lain, menambahkan, dalam menggunakan teknologi digital pengguna seharusnya menggunkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini untuk mengantisipasi ruang digital yang kian tidak ramah. 
“Dampak rendahnya pemahaman atas Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital ada pengguna biasanya terjebak dalam perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaan nama baik dan provokasi. Di samping itu, tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi. Selain itu juga tidak mampu membedakan misinformasi, disinformasi, dan malinformasi,” ungkap Kasi Kemenag Kabupaten Kudus ini.
Hidayatun, narasumber lain, mengungkapkan, dalam pembelajaran di ruang digital dibutuhkan etika. Ini untuk menghadapi tantangan yang biasanya terdapat di ruang digital. Misalnya hoaks, hatespeech, dan cyberbullying. 
“Kita harus bijak dalam mengunakan ruang digital. Dengan cara sadar akan keberadaan orang lain di dunia maya. Di samping itu, harus taat kepada standar perilaku online yang sama dengan yang kita jalani dalam kehidupan nyata. Dan  tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya,” terang Kepala MTs Negeri Semarang ini.   
Dipandu oleh Safiera Aljufri (presenter) webinar ini juga menghadirkan Audrey Candra (news presenter) sebagai key opinion leader dan Imam Wahyudi (Director Conten Creative Indonesia).  (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment