News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Antisipasi Kerumunan Destinasi, Polda Yogya Turunkan 980 Personil

Antisipasi Kerumunan Destinasi, Polda Yogya Turunkan 980 Personil


Apel Patuh Progo Polda DIY (ist)

Yogyakarta: Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menurunkan 980 personel dalam sebuah operasi bernama Patuh Progo  yang digelar selama dua pekan ke depan mulai 20 September- 4 Oktober 2021.

Satu sasaran khusus dalam operasi ini untuk menjaga kawasan destinasi wisata yang sejak pekan lalu sudah mulai menggelar ujicoba pembukaan seiring turunnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Yogyakarta ke Level 3. 

"Jangan sampai kegiatan wisata atau kegiatan masyarakat malah menambah jumlah kasus positif dan mengubah status PPKM Yogyakarta yang saat ini sudah di Level 3 menjadi Level 4 lagi," ujar Kepala Polda DIY Inspektur Jenderal Polisi Asep Suhendar di sela memimpin apel gelar pasukan di halaman Markas Polda DIY Senin 20 September 2021.

Di wilayah DI Yogyakarta ada sejumlah destinasi mulai ujicoba pembukaan sesuai rekomendasi pemerintah pusat. Meliputi Kebun Binatang Gembira Loka di Kota Yogyakarta, Tebing Breksi di Kabupaten Sleman, dan Hutan Pinus Asri Mangunan di Kabupaten Bantul. Selain itu ada pula obyek wisata di wilayah DIY yang dikelola BUMN yang turut beroperasi seperti Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko.


Demikian konsep operasi, target operasi, serta cara bertindak Operasi Patuh Progo 2021. Semoga apa yang dilakukan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan tujuan pemerintah yaitu pencegahan penyebaran covid-19.

Polda DIY mencatat dari sejumlah destinasi wisata yang mulai ujicoba pembukaan sejak pekan lalu,  pemberlakuan sistem ganjil genap sejauh ini efektif mencegah ledakan kunjungan wisata. 

Dalam tahap uji coba itu, masing masing destinasi hanya menerima 25 persen pengunjung.

"Kami harapkan masyarakat mampu terus mematuhi ketentuan yang berlaku sehingga ketika jumlah destinasi yang diujicoba nanti bertambah lagi, masyarakat dapat kembali berkunjung secara aman dan nyaman," kata dia.

Asep mengatakan operasi yang digelar Polda DIY ini berfokus mendisiplinkan masyarakat tak terkecuali wisatawan dari dalam dan luar Yogya agar patuh terhadap protokol kesehatan sembari mendisiplin masyarakat dalam hal tertib berlalu lintas.

"Kegiatan dilaksanakan dengan mengedepankan upaya presuasif," kata Asep.

Direktur Lalu Lintas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi mengatakan bahwa operasi ini berkonsep murni seratus persen preventif, preemtif, kemudian edukatif dan humanis. 

"Artinya kegiatan ini fokusnya untuk mengiringi upaya pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 terutama dalam pembatasan melalui sistem ganjil genap di daerah wisata," kata Iwan.

Jika selama operasi ada penindakan bersifat statik, kata Iwan, artinya tidak ada kegiatan Polri yang melaksanakan razia untuk mendapati masyarakat yang melakukan pelanggaran. Penindakan akan dilakukan bersifat Etle dan penindakan-penindakan atas pelanggaran kasat mata yang bisa membahayakan pengendara lain.

Menurutnya, tindakan yang diberikan kepada masyarakat lewat operasi ini disesuaikan dengan kondisi Covid-19 sekarang. Di mana anggota Polri akan menertibkan masyarakat agar patuh langkah 5M
(memakai masker, mencuci tangan, 
menjaga jarak, menjauhi kerumunan,
membatasi mobilisasi dan interaksi) dan mendukung 3T (testing, tracing, dan treatment).

Iwan mengatakan sebanyak 980 personil Polda DIY yang diturunkan  tersebar di lima polres kabupaten/kota DIY.

Putro Lelono, General Manager PT Taman Wisata Candi Prambanan mencatat pada ujicoba awal akhir pekan lalu, kunjungan wisatawan setiap harinya di bawah 500 orang.

Pada Sabtu 18 September tercatat ada 249 pengunjung yang berhasil lolos aplikasi PeduliLindungi dan masuk Candi Prambanan. Lalu pada 
Minggu 19 September ada 394 pengunjung. (Van/Sns)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment