News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sesuaikan Sifat Platform Medsos untuk Dapatkan Manfaat Optimal

Sesuaikan Sifat Platform Medsos untuk Dapatkan Manfaat Optimal




Banjarnegara – Media sosial akan berdampak positif bila kita jelas terhadap intensi dan tujuan penggunaannya. Hanya di tangan orang baik media sosial mampu memberikan banyak manfaatnya.

Konsultan brand dan komunikasi Satriyo Wibowo membuka paparannya dengan menyampaikan logika sebab akibat sederhana pada webinar literasi digital bertajuk ”Dampak Positif Bermedia Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021).

Satriyo Widodo mengatakan, dampak positif bermedia sosial bisa dilihat dari jenis media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat kita. Januari 2021, Hootsuite merilis empat media sosial paling populer yang digunakan oleh masyarakat Indonesia, yakni YouTube (93.8 persen), Instagram (86.6 persen), Facebook (85.5 persen), Twitter (63.6 persen), dan TikTok (38.7 persen).

”Meski begitu, tiap platform media sosial memiliki sifat dan cirinya tersendiri. YouTube (audio visual gallery) tempat menyimpan materi video yang panjang, Instagram dan TikTok (entertainment) tempat konten dengan daya tarik utama secara visual, Facebook (informasi umum) informasi secara elaboratif tentang obyek tertentu, Twitter (kontak real-time) informasi ringkas, padat dan cepat,” jelas Satriyo.

Menurut Satriyo, cara menggunakan media sosial agar memberi manfaat secara optimal ialah dengan menyesuaikan sifat dari platform media sosial tersebut. Misalnya untuk passion, tentu berbeda dengan untuk kepentingan produksi maupun market.

Media sosial untuk passion, lanjut Satriyo, lebih bersifat mengkonsumsi berbagai konten yang sesuai dengan ketertarikan, minat, hobi dan lainnya. Tujuannya untuk mendapat kenikmatan, hiburan, dan pengayaan wawasan. Untuk tujuan itu, Instagram dan TikTok memungkinkan kita mendapatkan yang seru-seru dan hebat dari beragam hal. Serta membuka wawasan tentang berbagai kemungkinan ide, tren, dan informasi yang seru.

”Untuk kepentingan passion, Youtube banyak menyediakan video tutorial untuk menambah pengetahuan dan skill. Facebook menyediakan artikel, video berbagai karya kegiatan. Twitter mampu membuka wawasan dari obrolan, opini tokoh berbagai bidang interest,” ungkap Satriyo di depan tak kurang dari 400 partisipan webinar.

Adapun yang bertujuan untuk kepentingan produksi atau membuat dan menghasilkan sesuatu, dan mengembangkannya untuk ’berbuat’ dan ’berkarya’, Instagram dan TikTok merupakan sumber informasi di samping mampu menstimulasi untuk ber-ide.

Sementara YouTube menyediakan dokumentasi kegiatan atau konten yang bisa dipelajari sebagai pembanding dan studi kasus. Facebook memungkinkan berjejaring dengan komunitas hingga berkolaborasi bila diperlukan. Twitter akan membuka wawasan isu kekinian yang bisa digunakan untuk riset.

Dan yang terakhir kepentingan market, atau bertujuan untuk memperkenalkan, memperluas jaringan dan membuka peluang untuk monetisasi dari kegiatan atau hasil karya. Dalam hal ini, baik Instagram, TikTok, YouTube, Facebook dan Twitter semuanya bisa dimanfaatkan.

Narasumber berikutnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara Agus Suryo Suripto menjelaskan alur atau prosedur unggahan di media sosial. Menurutnya, unggahan bermula dari sesuatu yang bersifat privat atau ’personal diary’ berupa curahan hati (curhat) dan narsis yang diunggah ke media sosial menjadi sebuah gagasan atau liputan (social journal) melalui kegiatan komunikasi dan konektivitas hingga akhirnya memunculkan gerakan sosial (social movement).

”Pesan saya, manfaatkan internet dan media sosial untuk belajar dan berkarya. Di tangan orang baik semua akan jadi baik,” pungkas Agus.

Diskusi virtual yang dipandu oleh moderator entertainer Zacky Ahmad itu juga menghadirkan narasumber Enjat Munajat (Manajer Akademik dan Kerjasama Sekolah Pascasarjana UNPAD), Muawwin (Jurnalis & Periset lepas IDEA Institute Indonesia), dan Miss Indonesia 2015 Maria Harfanti selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment