News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ratusan Anak di Yogya Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19

Ratusan Anak di Yogya Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19


Ilustrasi pemakaman Covid-19 (ist)

Yogyakarta: Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY membentuk Posko Perlindungan Perempuan dan Anak DIY di Masa Pandemi untuk mendata dan menyalurkan bantuan pada perempuan dan anak yang tedampak pandemi. 

Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2 DIY sekaligus Ketua Posko, Nelly Tristiana menjelaskan bahwa pendataan anak yang terdampak terus dilakukan oleh satgas. 

"Kita tidak memiliki jajaran sampai bawah seperti Dinsos sampai Puskesmas, kecamatan. Kita bergerak dengan sumber daya sosial yang kami miliki kami memiliki Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak. 78 satgas di level provinsi kami sebar di kecmatan-kecamatan, kabupaten kota memiliki satgas disebar semua desa," kata Nelly saat zoom dengan wartawan, Sabtu (14/8). 

Data yang diperoleh dari Satgas, di DIY sejauh ini ada 313 ibu hamil yang terpapar corona, 225 bayi terpapar corona, dan 398 balita terpapar corona. Selain itu ada 418 perempuan terdampak yaitu mereka yang harus kehilangan suami karena corona atau perempuan kepala keluarga yang terpaapar corona. 

Sementara itu, setidaknya ada 120 anak di DIY yang menjadi yatim atau yatim piatu karena kehilangan orang tua akibat corona. Nelly memastikan angka tersebut bisa terus bertambah karena verifikasi masih terus dilakukan. 

"Anak yatim piatu (karena corona) yang sudah klir baru 120. Tapi kita lihat Banguntapan ada informasi 146 kita harus pastikan betul apa karena covid atau bukan," ujarnya. 

Nelly menjelaskan bahwa DP3AP2 DIY ini tidak mengelola jaring pengaman sosial seperti Dinsos. Untuk itu bantuan yang diberikan kepada perempuan dan anak ini masih bersumber dari sumbangan yayasan hingga perusahaan yang dihimpun melalui posko. 

Meski begitu, Nelly memastikan Dana Keistimewaan (Danais) DIY secepat mungkin akan dialokasikan untuk membantu perempuan dan anak terdamoak pandemi. 

"Anggaran sumbangan yang kami berikan bersumber dari pihak luar, ada yayasan dan perusahaan. Satgas bergerak mencari bantuan tidak mengikat," katanya. 

"Danais untuk penangana Covid, DP3AP2 DIY merencanakan mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan spesifik tadi perempuan dan anak," katanya. 

Meski sejauh ini sumbangan bersumber dari pihak luar, tetapi satgas tidak bisa sembarangan menerima. Pasalnya kebutuhan perempuan dan anak ini jauh lebih spesifik. 

Contohnya pada ibu hamil. Bantuan tidak hanya sembako, masker, vitamin saja, tetapi juga pembalut dan pompa asi untuk ibu menyusui. Pun demikian untuk bayi. Mereka tidak boleh diberikan susu untuk anak. Satgas tetap berupaya mereka mendapatkan donor asi. 

"Juga ada minyak telon dan popok. Sejauh ini kita tidak kesulitan mencari donor asi di DIY," ujarnya. (Van/Bur)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment