News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Keterampilan yang Wajib Dikuasai Siswa dan Guru di Era Pandemi Covid-19

Keterampilan yang Wajib Dikuasai Siswa dan Guru di Era Pandemi Covid-19





SRAGEN : Dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) membuat insan pendidikan mulai sekolah, guru, dan peserta didik harus melakukan berbagai penyesuaian untuk mempermudah pembelajaran di tengah situasi serba terbatas.

Meski berbagai lapisan masyarakat terpaksa berbondong-bondong keluar  dari zona nyaman pendidikan konvensional ke pendidikan berbasis digital, namun selalu ada cara untuk membuat belajar jadi menyenangkan.

"Belajar bisa menyenangkan tergantung berbagai faktor," kata Digital Strategist Enthusiastic Ilham Faris, saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Ketrampilan yang Wajib Dikuasai Siswa dan Guru di Era Pandemi Covid-19" yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin (30/8/2021).

Ilham menuturkan, untuk belajar menyenangkan khususnya di masa pandemi ini pemilihan tempat belajar yang nyaman menjadi satu bagian tak terpisahkan. Tempat yang mendukung, misalnya bebas polusi suara yang mengganggu, sehingga bisa berkonsentrasi dengan maksimal untuk menyimak berbagai materi yang masuk.

"Belajar secara menyenangkan juga bisa dilakukan dengan membuat jadwal belajar harian yang tertata serta menggunakan aplikasi online untuk belajar yang mendukung," kata Ilham. Adanya jadwal belajar yang tertata membuat kita bisa memanajemen waktu lebih baik dan mempersiapkan pembelajaran, sehingga optimal menyerap materi yang diberikan. 

Sedangkan aplikasi online membuat pembelajaran menyenangkan ketika segala tugas dan pekerjaan rumah yang dilakukan bisa lebih praktis dikerjakan. "Belajar pun akan menyenangkan ketika berlangsung sambil melakukan hal yang bisa meningkatkan mood. Yang terpenting juga jangan lupa refreshing," urai Ilham.

Seiring dengan berkembangnya pendidikan era digital, hal itu memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan yang berlimpah ruah serta cepat dan mudah. Namun, Ilham juga menunjuk sejumlah tantangan yang dihadapi dari pembelajaran online yang bisa menghambat proses yang berlangsung. 

Misalnya, keterbatasan akses ke perangkat komputer dan smartphone, jaringan internet yang tidak stabil, sulit untuk interaktif, banyaknya gangguan di rumah, siswa bermain-main dan susah fokus, hingga bisa juga soal guru dan pelajar yang masih belum lihai menggunakan teknologi digital.

"Oleh sebab itu, untuk mengatasi tantangan ini perlu kecakapan digital," kata Ilham. Kecakapan yang dimaksud adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi serta sistem operasi digital. Mulai dari website hingga beragam aplikasi di smartphone.

"Dalam pembelajaran daring, perlu bagi pengguna memahami bahaya malware atau malicious software," ujar Ilham. Ini adalah suatu program yang dirancang dengan tujuan merusak dengan menyusup ke sistem komputer. Malware mencakup virus, worm, trojan horse, sebagian besar rootkit, spyware, adware yang tidak jujur, serta software-software lain yang berbahaya dan tidak diinginkan oleh pengguna PC.

"Malware dapat disebarkan melalui beberapa metode. Kebanyakan adalah melalui jaringan internet, email, pesan pribadi, atau halaman situs web," tegas Ilham.

Narasumber berikutnya, Pengasuh Pesantren Sains Trensains Muhammadiyah Sragen Agus Widayoko mengatakan, ada empat jenis literasi yang perlu dikuasai agar cakap dalam bermedia digital. Pertama, soal kemampuan membaca dan menulis; kedua, keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu; ketiga, kemampuan mengolah informasi atau pengetahuan untuk kecakapan hidup; dan keempat, seperangkat keterampilan teknis yang nyata.

"Permasalahan pembelajaran daring perlu diatasi, khususnya materi yang terbatas, kontrol kelas tak efektif, keterbatasan guru menguasai teknologi, dan ketika siswa cenderung pasif," tutur Agus.

Webinar yang dimoderatori Harry Perdana ini juga menghadirkan narasumber fasilitator nasional M. Ilham Fattah, peneliti/pembina PA GMNI Sragen Imam Sutrisno, serta Tomy Boly selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment