News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Jurus Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya

Jurus Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya




Kebumen – Ujaran kebencian merupakan tindakan komunikasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam bentuk provokasi atau penghinaan kepada individu atau kelompok lain dalam berbagai aspek. Di antaranya ras, warna kulit, suku, jenis kelamin, disabilitas, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain. 

Dalam pengertian hukum, ujaran kebencian adalah ucapan, tingkah laku, tulisan, atau tayangan yang dilarang karena dapat memicu terjadinya tindak kekerasan dan prasangka, baik dari pelaku pernyataan maupun korban perbuatan tersebut.

Ada kekhawatiran yang semakin besar tentang kecenderungan pengguna media sosial Indonesia terhadap ujaran kebencian seiring dengan terus bertambahnya pengguna internet. 

Ujaran kebencian terjadi dan berkembang terutama melalui media sosial karena popularitasnya. Perilaku seperti ini memiliki dampak yang besar dalam membentuk cara berpikir orang, terutama di tempat yang disebarkan oleh influencer media sosial dengan jutaan pengikut online. 

Presiden Asosiasi  Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS), Labilah Zain mengatakan, ada beberapa cara agar pengguna internet tidak terjebak menjadi pelaku ujaran kebencian di dunia maya. 

Cara tersebut di antaranya, yakni ketika menggunakan media sosial, harus memahami bahwa apa yang diposting selalu mengandung konsekuensi. Kemudian sebelum memberikan komentar, agar dibiasakan membaca postingan atau berita secara utuh terlebih dahulu. 

“Ketika kita dalam kondisi marah, supaya jauh-jauh dari gadget,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema ”Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (3/8/2021).

Selain itu, jika terjadi konflik dengan pengguna internet lain supaya diselesaikan di dunia nyata. ”Jangan mengajak gerombolanmu untuk terlibat konflikmu,” kata dia. 

Labilah juga mengatakan, saat memegang gawai atau ponsel, supaya benar-benar dalam kondisi sadar 100 persen. ”Gunakan gadgetmu secara bijak, perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan,” tuturnya. 

Labilah menambahkan, media sosial agar digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti belajar, bersosialisasi hingga memupuk kreativitas. 

Wakil Rektor I sekaligus dosen IAINU Kebumen, Fikria Najitama mengatakan, hal yang tidak kalah penting dalam beraktivitas di dunia maya yakni melakukan perlindungan data pribadi. 

Fikria mengungkapkan beberapa tips dalam melakukan perlindungan data pribadi ini seperti memakai password yang kuat, atau menggunakan kata sandi secara berbeda di setiap akun platform digital yang dimiliki, dan perbarui secara berkala. 

Kemudian supaya menghindari membagi data pribadi seperti tempat tanggal lahir, nama ibu kandung, maupun password berbagai akun platform digital. 

Para pengguna internet juga harus memahami dan memastikan pengaturan dalam setiap akun platform digital sesuai dengan tingkat keamanan yang dibutuhkan. Lalu, menghindari berbagi data pribadi orang lain baik keluarga, teman, maupun kenalan di dunia maya, karena data mereka adalah privasi mereka. 

Selanjutnya, selalu melakukan pembaruan perangkat lunak yang digunakan dalam gawai untuk meminimalisir risiko ada celah kebocoran data. ”Hati-hati mengunggah data pribadi di platform digital, karena keamanan data pribadi kita tidak selalu terjamin,” ucapnya. 

Tips lainnya, hindari memasukkan data pribadi yang penting saat berinteraksi dalam platform digital dengan menggunakan wifi gratis di tempat publik, dan waspada jika ada komunikasi atau aktivitas mencurigakan baik dari akun digital yang sudah dikenal maupun belum.

Turut hadir dalam webinar kali ini narasumber Yoshe Angela (Social Media Specialist di PT Cipta Manusia Indonesia) dan Zahid Asmara (Filmaker @ Art Director Sedino Dadi Wayang Festival). 

Diskusi virtual yang dipandu moderator Dannys Citra itu juga menampilkan musisi jebolan Indonesia Idol 2018 Ayuenstar sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment