Cara Cerdas dan Aman Memanfaatkan Marketplace alias Lokapasar
Yogyakarta – Marketplace atau lokapasar merupakan sebuah platform berupa fasilitas jual beli dengan berbagai macam toko. Marketplace secara kasat mata tak ubahnya konsep pasar tradisional di dunia nyata. Hanya saja, lokasi marketplace sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli ini dilangsungkan secara online di dunia maya.
Kemudian, pemilik marketplace dunia maya itu tidak memiliki tanggung jawab terhadap barang-barang yang dijual. Pasalnya, sebagai pemilik dia hanya menyediakan tempat bagi mereka yang ingin melakukan transaksi jual beli dengan para pelanggan yang ada.
Bahkan, tranksaksi di marketplace dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan simpel. Di Indonesia, juga sudah ada marketplace lokal yang siap dipilih untuk melakukan transaksi jual beli. Beberapa marketplace bahkan sudah cukup populer dan banyak digunakan oleh masyarakat.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir lagi untuk memanfaatkan platform yang satu ini, karena semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi online sekalipun dari rumah saja. Terlebih terdapat berbagai manfaat apabila bergabung dengan marketplace tersebut.
Creativ Enterpreneur, Ibnu Novel Hafidz mengatakan, bagi yang akan memakai platform ini ada tiga hal utama yang perlu dipahami. Yakni, calon penjual tidak perlu menyimpan stok barang dagangannya, juga mendapatkan lebih banyak kepuasan pelanggan.
“Marketplace merupakan model bisnis yang ramping dan fleksibel,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema ”Cerdas dan Aman Memanfaatkan Lokapasar (Marketplace)” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (3/8/2021).
Menurut Ibnu, ada banyak keuntungan menjual barang di marketplace, seperti situs website marketplace yang banyak pilihan dan sangat populer di dunia digital, kemudian produk bisa langsung dikenali oleh calon pembeli yang sudah ada.
Para penjual pun bisa mendapatkan kepercayaan setelah mengunggah produknya di akun toko pada platform marketplace. Penjual juga tidak perlu memiliki suatu situs website atau infrastruktur teknologi informasi (TI) apa pun.
Para calon penjual juga bisa menghemat anggaran saat menjual dagangannya di marketplace mana pun dan tidak perlu khawatir tentang inventaris produk.
Tak hanya itu, pemakaian marketplace juga bisa menghemat anggaran gudang dan manajemen inventaris. Marketplace juga memiliki tatanan pembayaran sendiri, sehingga transaksi jual beli akan lebih aman.
Adapun kekurangan menjual barang di platform ini, menurut Ibnu setiap marketpalce menjalankan promosi dan pemasaran yang berbeda. Selain itu, calon pembeli bukan juga merupakan pelanggan tetap.
“Ketika berjualan di marketplace, pastinya juga harus bersaing penjual lain yang menjual produk yang sama. Pemilik toko juga tidak dapat melakukan pengoptimalan mesin telusur (SEO) untuk merek atau produk secara eksklusif,” ucapnya.
Ibnu juga membagikan kiat kepada calon pembeli supaya transaksi aman di marketplace. Ia menyebut dalam melakukan pembelian, supaya konsumen memakai rekening resmi marketplace.
“Sebelum membeli, perhatikan dulu testimoni dan ulasan toko. Jangan tergiur harga murah yang tidak masuk akal dan barang telah dikirimkan supaya lacak terus nomor resi pengirimannya,” urainya.
Narasumber lain, Gilang Ramado yang merupakan direktur utama CV Tripsona Indonesia mengatakan, budaya yang perlu dibangun dalam aktivitas di lokapasar atau marketplace yakni supaya lebih mencintai produk lokal.
Kemudian, sebagai pemilik toko, agar menjual barang original dan kebijakan harga yang wajar. Lalu menggunakan fitur-fitur keamanan lokapasar dengan maksimal. “Hal yang tak kalah penting, agar memberikan review yang baik dan pantas,” paparnya.
Dalam webinar itu hadir pula dua narasumber lain yakni Co-Founder Localin Gervando Jeorista Leleng, dan Direktur Akuntansi Fakultas Ekonomi UMY, Rudy Suryanto.
Hadir juga Cyntia Ardila, seorang entertainer dan CEO CV Nirwasita sebagai key opinion leader di webinar yang dimoderatori oleh entertainer Bobby Aulia itu. (*)
Post a Comment