News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Transformasi Digital, Saatnya Desa Masuk Budaya Digital

Transformasi Digital, Saatnya Desa Masuk Budaya Digital




Wonogiri - Era transformasi digital seharusnya mampu meningkatkan pengembangan dan pembangunan potensi. Salah satunya dengan mengajak generasi muda untuk membuat desa digital. 

Pemberdayaan generasi muda dalam transformasi digital pedesaan ini merupakan topik pembahasan dalam webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Literasi digital sendiri merupakan program pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang cakap digital di era transformasi digital. 

Webinar yang dilakukan serentak dipandu oleh entertainer Zacky Ahmad dengan menghadirkan empat narasumber yang kompeten di bidangnya, diantaranya: A. Zulchaidir Ashary (Kaizen Room), Sigit Widodo ( Ketua Dewan Pembina Internet Development Institute), Rokhmat Jaelani (pegiat IT desa), Fakhriy Dinansyah (Co-Founder Localin), serta key opinion leader Fadhil Achyari (2nd Runner Up L-Men 2020). 

Sigit Widodo dalam paparannya menjelaskan saat ini mayoritas desa sudah mulai mengakses internet dan untuk membentuk desa digital maka tinggal bagaimana pemerintah desa memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan SDM desa. 

"Kalau dibangun infrastruktur digitalnya, pemerintah desa bisa mengarahkan generasi mudanya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan mengembangkan potensi desa," jelas Sigit. 

Pegiat IT Desa, Rokhmat Jaelani, menambahkan bahwa digitalisasi desa yang dikembangkan dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah desa melalui teknologi. 

"Dengan teknologi pemerintah juga bisa melakukan publikasi kegiatan desa. Hal ini bisa meningkatkan budaya gotong royong masyarakat. Lalu promosi potensi desa baik dari segi wisata, UMKM. Serta pemanfaatan data desa untuk pembangunan desa. Poin-poin tersebut kalau terlaksana maka dapat mewujudkan transparansi kepada publik," jelas Rokhmat. 

Sementara itu Fachriy Dinansyah dalam penjelasannya menyoroti ketimpangan internet dalam pembangunan desa. Ia berpendapat kesenjangan digital menciptakan jarak kemajuan antara wilayah kota dan wilayah pedesaan. Selain infrastruktur, kesenjangan itu juga menyangkut soal SDM.  

"Dengan digitalisasi akan membuka akses pengetahuan dan kerjasama dengan wilayah lain. Sementara kearifan lokal menjadi ciri dan corak alamiah suatu desa. Perubahan paradigma ini akan membantu memeratakan pembangunan dan terciptanya desa global berkearifan lokal," sambung Fachry.  

Selain itu penerapan teknologi dan informasi di desa digital bisa meningkatkan produktivitas desa. Melalui internet produk pertanian dan peternakan dapat dipasarkan ke penjuru tanah air sehingga meningkatkan perekonomian desa. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment