News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Transformasi Digital. Menuju Pendidikan yang Lebih Bermutu

Transformasi Digital. Menuju Pendidikan yang Lebih Bermutu




Batang – Revolusi industri 4.0 merambah ke semua sektor kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan. Orientasi pendidikan harus memenuhi sistem pembelajaran dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) abad 21.

”Revolusi industri 4.0 juga berdampak pada tuntutan digitalisasi pendidikan sistem pembelajaran berbasis internet, konten digital dan media digital,” tutur Rita Gani pada acara webinar literasi digital bertema ”Transformasi Digital untuk Pendidikan yang Lebih Bermutu” yang dihelat Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (14/7/2021).

Dampak revolusi industri 4.0 terhadap pendidikan lainnya, kata dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba ini, pembelajaran banyak dilakukan secara online (e-learning), virtual learning, atau gabungan antar online dan offline.

Dari sisi siswa, lanjut Rita, dibutuhkan penguatan karakter, kreativitas, kolaborasi, keragaman cara bertanya dan kemandirian. Dari sisi pengajar, butuh literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang baik dan spirit sebagai seorang digital imigran bagi siswa yang umumnya adalah digital native.

Rita mengatakan, konsep pemanfaatan TIK di sekolah meliputi wilayah aturan kebijakan, SDM, konten, software dan hardware. Di ranah kebijakan, perlu adanya aturan maupun program berikut tata tertibnya. Selain itu, kepala sekolah perlu menyiapkan SDM guru, pengelola TIK hingga tenaga administrasi.

”Penyiapan sumber bahan belajar digital, teks, audio, video, multimedia, software aplikasi pembelajaran, maupun hardware seperti PC, laptop, jaringan internet, server juga perlu disiapkan,” ujar Rita di depan tak kurang dari 400 peserta webinar.

Di akhir paparannya, Rita Gani mengingatkan, dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Beradaptasi pada pendidikan online bukan sekadar pada cara belajar mengajar tetapi juga pada perlindungan data digital.

Berikutnya, pendiri Kampung Aridatu Taty Apriliyana mengungkapkan bagaimana gawai yang dimiliki hampir semua orang bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan dunia pendidikan.

Taty menyatakan, di era pandemi telah terjadi perubahan besar yang menuntut adaptasi atas transformasi digital. Agar tetap survive dan tidak makin ketinggalan, kita dituntut mampu mencari solusi atas permasalahan tersebut. 

”Tak hanya itu, kita sebaiknya juga jadi manusia problem solver. Transformasi teknologi bukan hanya pada kemajuan teknologinya, yang terpenting adalah menyiapkan perubahan mindset agar tak terjadi gegar, gagap bahkan tergopoh-gopoh menyambut teknologi,” tegas Taty.

Tranfromasi digital pendidikan di Indonesia, menurut Taty, seyogianya bisa mendorong personalisasi materi kurikulum sesuai kebutuhan pendidikan. Selain itu, harus diikuti dengan peningkatan aksesibilitas pendidikan dan penggunaan teknologi virtual.

”Proses belajar-mengajar secara online, juga membutuhkan peningkatan kualitas infrastruktur digital berikut keamanannya,” tegas Taty.

Sebelum mengakhiri paparannya, Tatty juga memberikan informasi beberapa aplikasi situs belajar online yang bisa diakses oleh siswa. Misalnya, Rumah Belajar, Meja Kita, Icando, IndonesiaX, Google for Educaton, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, Cisco Webex, dan sebagainya.

Diskusi virtual yang dipandu moderator Bobby Aulia itu juga menghadirkan narasumber Eka Ade Lestari (Akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta), M. Haryanto (Wakil Dekan 3 UNIKA), dan wakil II Mbak Jateng Safira Hasna selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment