News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Stop, Jangan Cemari Ruang Interaksi Media dengan Konten Negatif

Stop, Jangan Cemari Ruang Interaksi Media dengan Konten Negatif




TEGAL - Era digital saat ini tak hanya memiliki satu sisi positif saja dalam memperluas wawasan dan jejaring sosial.

Dengan ruang bebas mengakses berbagai informasi di dunia internet, konten negatif seperti pornografi, kekerasan, SARA, narkoba dan sejenisnya juga ikut bertebaran.

Lantas, apakah kita harus diam saja dengan maraknya konten negatif terutama yang beredar di media sosial atau medsos?

"Salah satu cara melawan konten negatif di media sosial itu dengan berani komentari konten negatif tersebut," kata  Pemimpin Umum Harian Radar Tegal M. Sekhun Ichrom dalam webinar literasi digital bertajuk "Bermedia Sosial yang Bijak dan Bersahabat" yang dihelat Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (8/7/2021).

Ichrom menuturkan, dengan mengomentari konten negatif itu maka secara langsung menjadi bentuk perlawanan kritis kita sebagai sesama pengguna media sosial, bahwa konten negatif itu seharusnya tidak dibagikan dan mencemari ruang interaksi media sosial.

"Jadi pengguna medsos itu juga diingatkan agar berpikir dulu sebelum posting konten negatif, apa kira-kira dampaknya, karena saring sebelum sharing itu penting," kata Ichrom dalam webinar yang dipandu Zacky Ahmad dan Putri Juniawan sebagai key opinion leader itu.

Tak berhenti di situ. Ichrom mengatakan, cara untuk melawan konten negatif tak lain juga bisa dengan melaporkannya ke otoritas medsos terkait. 

Kanal pelaporan untuk konten negatif saat ini juga cukup banyak dan tidak ribet lagi. Terlebih jika konten negatif di medsos itu menjurus tindak kejahatan internet (cyber crime) seperti situs penipuan online, berita hoaks situs bervirus, situs porno, situs intoleran atau yang mengandung provokatif dan lain-lain.

"Masyarakat perlu berpartisipasi aktif memberantas kejahatan siber itu salah satunya dengan melaporkan konten negatif," cetus Ichrom.

Pengaduan konten negatif dapat dilakukan melalui formulir pengaduan seperti di Kementerian Komunikasi dan Informatika atau kepolisian.

Ichrom menyarankan, jika menemukan ada pengguna yang menyebarkan negatif jangan diblokir, diunfriend, atau di unfollow. Sebab sebagai bagian masyarakat yang mendukung internet sehat perlu dilakukan berbagai pihak.

"Jika ingin ruang digital sehat, salah satunya dengan bijak bermedsos," kata Ichrom dalam webinar yang menghadirkan narasumber lain seperti Razi Sabardi (pengamat kebijakan publik digital), Annisa Choiriya (Social Media Communication) dan Purwo Susongko (Wakil Rektor Universitas Pancasakti Tegal) itu.

Bijak bermedsos yang dimaksud Ichrom misalnya dengan tidak bermain-main dengan membagikan informasi SARA dan hoaks, menjaga etika, tidak sembarangan membagikan informasi pribadi, menjaga inner circle, dan mencantumkan sumber konten yang dibagikan.

"Manfaatkan medsos untuk kebaikan seperti membangun jaringan, menunjang proses pengembangan diri berdasar minat yang disukai, perhatikan norma yang berlaku di masyarakat dalam interaksi, jangan pernah menyinggung SARA dan pilah konten yang jelas sumbernya saja," jelas Ichrom.

Narasumber lain Purwo Susongko selaku Wakil Rektor Universitas Pancasakti Tegal mengatakan bermedia sosial secara bijaksana dilatari pemikiran dari para penggunanya. Kebijaksanaan ini bisa dibentuk dan dilatih dengan berbagai cara.

"Indikator bijaksana dalam sikap itu salah satunya dapat mengendalikan pikiran, jadi tidak dikuasai pikiran," kata Purwo.

Purwo juga mengatakan ciri orang bijaksana dalam dunia nyata dan maya itu tertanam cinta kasih yang universal tanpa membedakan satu sama lain sebagai sesama manusia.

"Tapi sikap bijaksana ini juga tercermin dari sikap malunya saat berbuat jahat serta tidak memikirkan perilaku orang lain melainkan memikirkan perilaku diri sendiri," katanya.

Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Tegal Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.

Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment