News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menciptakan Ekosistem Kewirausahaan Digital

Menciptakan Ekosistem Kewirausahaan Digital




BANYUMAS - Tak bisa dimungkiri, pesatnya teknologi digital saat ini telah menciptakan banyak wirausahawan baru dengan beragam sektor.

Berbagai kemudahan teknologi telah membantu siapa pun menjadi wirausaha dengan lebih mudah dan berkembang lebih cepat. 

Walau pelaku usaha itu tidak memiliki toko fisik, atau lapak strategis di pinggir jalan ramai, konsumen dari berbagai penjuru bisa menjangkau produk yang ditawarkan hanya lewat telepon seluler pintar. 

Pegiat literasi pendidikan Yanuar D. Saputra mengatakan dari data yang dilansir, pemerintah Indonesia sudah sejak 2015 silam menargetkan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara pada 2020.

"Salah satu upayanya adalah dengan meluncurkan roadmap e-commerce sejak 2016," kata Yanuar dalam webinar literasi digital bertajuk "Menciptakan Ekosistem Kewirausahaan Digital" yang dihelat Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (8/7/2021).  

Dalam webinar yang menghadirkan narasumber Zunaji Samroni (Alterasi Indonesia), Jeffry Yohanes Fransisco (CEO JF Autowear) dan Tommy Widiyatno (Pengembang Media Seni) itu, Yanuar mengatakan berbagai langkah telah disusun pemerintah pula untuk menggenjot ekonomi industri digital nasional mulai 2015 silam. 

Yakni mulai dengan memfasilitasi pengembangan 55 juta UKM di Indonesia melalui e-commerce, menyepakati tata kelola registrasi kartu prabayar dengan para penyelenggara telekomunikasi seluler sejak akhir 2015, hingga sertifikasi 7.690 orang bidang komunikasi dan informatika.

Dengan inisiatif dan peran besar pemerintah dalam membangun ekosistem digital itu, Yanuar pun mengajak masyarakat memanfaatkan berbagai kemajuan yang ada dalam dunia ekonomi digital untuk makin produktif.

"Termasuk menjaga etika etika saat berwirausaha secara digital," kata Yanuar dalam webinar yang dipandu Dannys Citra dan Reza Tama sebagai key opinion leader itu.

Yanuar mengatakan menjaga etika dalam wirausaha digital patut dilakukan untuk menjaga kelangsungan usaha yang dilakoni.

"Selalu ingat bahwa komunikasi itu akan mencerminkan citra diri kita," kata Yanuar. Yanuar mengatakan dalam bisnis yang diajak berkomunikasi adalah manusia sudah selayaknya benar benar bisa mengendalikan emosi dan bisa berkomunikasi dengan sopan dan santun untuk menjaga hubungan baik.

"Jika komunikasi itu melalui teks, gunakan bahasa yang baik dan jelas, hargai profesi orang dan sadari posisi kita. Jangan sampai dalam komunikasi justru memancing perselisihan," kata Yanuar.

Zunaji Samroni dari Alterasi Indonesia mengatakan, mengacu data Kementerian Koperasi dan UMKM 2020, ia menilai jumlah kewirausahaan di Indonesia masih akan berkembang pesat meski pandemi Covid-19 belum usai. 

Sebab saat ini, catatan Kemenkop UKM menunjukkan rasio kewirausahaan Indonesia masih di kisaran 3,47% dari total 64 juta pelaku usaha.

"Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, rasio tersebut masih kalah rendah. Salah satunya Singapura dengan jumlah penduduk kurang dari 5 juta jiwa berhasil mencatatkan kewirausahaan di angka 8,5%," katanya.

Bahkan negara-negara maju itu rata-rata jumlah wirausaha sudah mencapai 12%. 

Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Banyumas, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.

Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment