News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

3C: Cakap, Cerdas, Cermat Bertransaksi Online

3C: Cakap, Cerdas, Cermat Bertransaksi Online




BREBES: Peningkatan transaksi belanja online selama pandemi Covid-19 melonjak tajam sejalan dengan berubahnya perilaku masyarakat yang kini gemar berbelanja secara online untuk memenuhi kebutuhannya.

Kementerian Koperasi dan UMKM pun mencatat, sejak pandemi Covid-19 berlangsung dilaporkan transaksi belanja online naik hingga 26 persen atau setara dengan 3,1 juta transaksi.

Dosen Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Yolanda Presiana Desi mengungkapkan, untuk sukses memasuki dunia marketplace, baik penjual atau pembeli perlu sejumlah kompetensi atau digital skills.

"Yang utama tentu saja kompetensi akses. Ini soal kemampuan untuk menggunakan berbagai platform transaksi daring, baik bagi penjual atau pembeli," kata Yolanda saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital bertajuk "Cakap, Cerdas, dan Cermat: 3C Bertransaksi Online" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021).

Yolanda mengatakan, kompetensi akses ini meliputi sejumlah tahapan. Mulai dari kemampuan untuk mendaftarkan diri pada platform yang dipakai, kemampuan mengenali fitur layanan, kemampuan memastikan perangkat transaksi yang digunakan aman dan kemampuan memastikan dapat mengakses layanan bantuan jika menemui kendala saat transaksi.

"Platform transaksi digital sendiri sekarang sangat beragam. Tak hanya marketplace tapi juga merambah media sosial dan website," ujar Yolanda.

Selain kompetensi akses, dibutuhkan pula kompetensi seleksi. Bagi penjual, kompetensi seleksi ini antara lain memastikan informasi produk yang akan dijual. Baik tentang tulisan, gambar, dan foto sesuai produk yang dijual. Pastikan pula harga produk yang dijual sesuai harga pasaran.

"Adukan ke pengelola belanja daring jika ada informasi yang tidak sesuai atau meragukan dari calon pembeli," kata Yolanda.

Sedangkan kompetensi seleksi bagi pembeli antara lain memastikan informasi produk yang akan dibeli secara daring dibaca hati hati dan teliti. Juga melakukan informasi perbandingan soal produk yang akan dibeli.

"Pembeli sebaiknya juga memastikan kredibilitas penjual dalam platform daring," pesan Yolanda.

Tak hanya itu. Ada pula kompetensi paham yang harus dimiliki baik oleh penjual maupun pembeli. Kompetensi ini menuntut penjual dan pembeli memahami aturan atau perjanjian pada beragam platform transaksi online.

"Pahami beragam aturan platform belanja daring itu, karena informasi yang ada di paltform belanja daring itu belum tentu sepenuhnya benar atau salah. Ingat, menyebarkan informasi yang tidak benar termasuk tindakan kriminal," tegas Yolanda.

Yang tidak kalah penting dimiliki dalam transaksi belanja daring adalah kompentensi analisis. Analisis yang dimaksud menyangkut, salah satunya, identitas penjual dan pembeli dan mewaspadai produk dan harga yang tidak masuk akal.

"Jadi, kemampuan analisis ini menyangkut kemampuan memahami informasi entah simbol, bahasa dan kode, ketika bertransaksi daring, juga kemampuan membuat pertimbangan," tambahnya. 

Narasumber lain, Pemred Betanews.id Suwoko mengatakan, dengan berbelanja online, konsumen memang dapat lebih praktis mendapatkan kebutuhan, terutama saat kondisi pandemi Covid-19. 

Praktis, utamanya lebih hemat waktu karena tidak perlu datang ke suatu tempat perbelanjaan, namun bisa melalui gawai di mana pun dan kapan pun itu.

Cuma, Suwoko mengingatkan konsumen harus waspada. "Baca dan teliti informasi produk secara hati-hati. Baca deskripsi kualitas, kuantitas, bahan, warna, ukuran dan lain-lain. Jika tidak teliti membaca, nantinya bisa jadi akan kecewa karena salah beli barang yang palsu," ujarnya.

Suwoko juga mengingatkan agar pembeli memilih situs belanja online yang terpercaya. Situs belanja online terpercaya biasanya sudah dilengkapi dengan metode perlindungan yang terjamin keamanannya.

"Intinya, pastikan reputasi pelapak," cetusnya. Bila sudah menyepakati harga, kirim sejumlah uang yang disepakati dan informasikan ke pelapak lalu simpan berkas atau bukti transaksi itu.

"Pastikan selalu melacak produk yang dikirim melalui fitur tracking. Bila barang sudah sampai ada beberapa e-commerce yang membutuhkan konfirmasi," pungkas Suwoko.

Webinar kali ini juga menghadirkan narasumber lain, yakni fasilitator nasional Nuralita Armelia dan entrepreneur M. Fadlulah. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment