News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

RSUP dr. Sardjito Mulai Bangun Tenda Darurat Untuk Tangani Lonjakan Covid-19

RSUP dr. Sardjito Mulai Bangun Tenda Darurat Untuk Tangani Lonjakan Covid-19

Tenda darurat penanganan Covid-19 di RSUP dr. Sardjito (dok.Antara)
WARTAJOGJA.ID: RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mulai mulai mendirikan tenda darurat. Tenda-tenda tersebut sebagai antisipasi jika kasus corona di DIY semakin tidak terkendali. Data 27 Juni lalu, tercatat kasus corona aktif di DIY mencapai 8.917 kasus. 

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto menjelaskan masyarakat jangan mengartikan pendirian tenda ini karena rumah sakit kolaps. Tapi pendirian tenda ini sebagai langkah antisipatif. 

"Kita masih aman. Tenda kita dirikan untuk mengantisipasi manakala pasien-pasien COVID mau masuk tapi harus menunggu karena berbagai hal. Seperti persiapan poli, IGD, bangsal, itu perlu waktu," kata Rukmono saat Zoom bersama Forum Wartawan Kepatihan, Senin (28/6). 

Dia mengatakan jika pasien corona benar-benar membludak tenda tersebut baru akan difungsikan. 

"Kalau diperlukan, membludak akan dipakai Saat inu belum dipakai," ujarnya. 

Sejauh inu RSUP Dr Sardjiti memiliki 303 bed untuk pasien corona mulai dari anak-anak hingga dewasa. Dari jumlah tersebut, 27 bed di antaranya merupakan bed kritikal atau ICU. 

Bed ICU inilah yang menjadi perhatian. Sebab, tingkat keterisiannya sudah mencapai 80 persen. Sementara bed non kritikal atau isolasi masih di angka 56 perssn. 

"Artinya kalau ada tambahan ICU lagi mungkin kita akan kesulitan. Yang akan diteria itu diutamakan yang pasien ada perburukan. Sekitar 18 persen membuat kita deg-degan," ujarnya. 

Sementara untuk kondisi IGD, Rukmono menjekaskan memiliki dua IGD. Satu IGD regular dan satu lagi IGD khusus corona. Jumlah pasien corona yang memeriksakan diri pun memang akhir-akhir ini meningkat. 

"Kemarin ada 202 pasien. 165 bisa tidak harus mondok bisa isolman atau di luar rumah sakit. Ada pemantauan kalau ada perburukan bisa ke rumah sakit," ujarnya. 

Melonjaknya IGD di Sardjito diakui Rukmono karena banyak rumah sakit lain yang IGD-nya harus buka tutup. 

"Terkahir ini pasien COVID masih antri 13 untuk bisa masuk," ujarnya. (Cak/Rls) 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment