News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Infodemik Bagi Pencegahan Covid-19

Infodemik Bagi Pencegahan Covid-19




WARTAJOGJA.ID  – Kementerian Kominfo bersama Debindo menggelar acara webinar literasi digital secara virtual dengan topik ”Infodemik Bagi Pencegahan Covid-19", di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (18/6/2021). 

Dimulai pukul 13.30 WIB, webinar yang dipandu presenter TVR Parlemen Subki Abdul  ini menghadirkan narasumber utama 
Mohammad Naufal Izul (Kaizen Room), Bondan Wicaksono (Penggiat Masyarakat Digital), Ahmad Ibrahim Badry (Dosen SKSG UIN Jakarta), Rika Iffati (Pendiri dan Tim Redaksi Neswa.id) dan Neshia Sylvia (Host TV) sebagai key opinion leader (KOL). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital ini telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu. 

Setiap narasumber webinar akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).

penggiat masyarakat digital Bondan Wicaksono mengatakan ada sejumlah hal perlu dicermati terkait infodemik Covid-19 ini.

"Infodemik adalah kondisi berkembangnya informasi terkait suatu fenomena tanpa mempertimbangkan unsur kebenaran dan fakta," kata Bondan.

Infodemik terjadi pada fenomena yang menjadi perhatian bersama, misalnya tentang wabah Covid-19.

Lantas apa faktor pendukung Infodemik ini? Bondan mengatakan kepanikan dan ketidaktahuan masyarakat tanpa mempertimbangkan sumber informasi. Lalu juga minimnya literasi penggunaan internet dan media sosial dan juga soal kurangnya informasi terpercaya yang dikeluarkan secara resmi pemerintah dan lembaga setempat.

"Akibatnya muncul kepanikan di lingkungan sekitar, muncul rasa takut berlebih, muncul rasa benci dan stigma pada kelompok tertentu, dan perselisihan tetap berlanjut walau fenomena itu sudah berlalu," katanya.

Untuk menghindari infodemik ini disarankan memilih dan memilah sumber informasi yang terpercaya.

"Pilih informasi dari lembaga resmi atau berita terpercaya yang melakukan verifikasi," kata dia.

Ia menyarankan pula periksa berita informasi yang sumbernya dari medsos dan tidak sembarangan menyebarkan bila belum mendapat dari sumber asli," katanya.  

Mohammad Naufal Izul dari Kaizen Room mengatakan penting bagi seluruh generasi memahami mindfull communication di dunia digital.

"Kompetensi dasar budaya komunikasi digital yang perlu dipahami cakap paham, cakap produksi, cakap distribusi, cakap partisipasi, dan cakap kolaborasi," ujar Naufal.

Menurutnya nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika juga bisa diimplementasikan dalam ruang digital. 

Misalnya di Sila 1  Ketuhanan Yang Maha Esa, terkandung makna cinta kasih merupakan nilai yang utama,   menghargai, menghormati perbedaan kepercayaan di ruang digital.

Selanjutnya, pada Sila Kedua, mendorong terwujudnya kesetaraan dan sikap adil kepada diri sendiri dan kepada orang lain sebagai kunci saling menghargai, menghormati, di ruang digital.

Sedangkan pada Sila Ketiga Persatuan Indonesia, harmoni mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi dan golongan di ruang digital.

Adapun melalui Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, tercermin sikap demokratis, memberi kesempatan pada setiap orang bebas berekspresi dan berpendapat di ruang digital.

Adapun dari Sila Kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 
mengandung makna gotong royong membangun ruang digital yang aman dan etis bagi setiap penggunanya .

"Dampak rendahnya pemahaman Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di ruang digital cukup beragam," kata Naufal.

Ia menyebut diantaranya orang jadi tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, provokasi yang mengarah perpecahan di ruang digital.

"Dampak negatif lainnya orang jadi tidak mampu menbedakan keterbukaan informasi publik, dengan pelanggaran privasi ruang digital," ujarnya.

Selain itu, orang tidak mampu menbedakan mana misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

Naufal pun menawarkan tiga opsi langkah menuju budaya digital. Pertama sampaikan perubahan yang diperlukan (seberapa baik hal tersebut), kedua aktifkan karakter kepemimpinan dan kolaborasi (bagaimana merealisasikannya), dan sejajarkan posisi bersama untuk membentuk budaya baru (bagaimana memperkuat perilaku yang diinginkan).

Di wilayah Kabupaten Sleman, Kementerian Kominfo RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.

Kegiatan Webinar Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Masyarakat dapat terus memperoleh berbagai materi pelatihan literasi digital di akun media sosial@siberkreasi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment