Caketum Kadin Arsyad Rasjid : Kadin Daerah Tak Boleh Mati Suri !
WARTAJOGJA.ID : Calon kuat Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsyad Rasjid atau ASR menyambangi Yogyakarta dan
bertemu dengan Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi, Minggu (23/5/2021).
ASR yang juga merupakan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk itu dalam lawatannya menyorot kondisi internal Kadin dan berniat segera memperbaikinya jika kelak terpilih sebagai ketua umum.
"Perlu perubahan pola pikir dari seluruh anggota Kadin baik di pusat maupun daerah. Kami ingin membuat Kadin layaknya sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki Kadin Daerah dan Asosiasi di dalamnya," kata ASR.
Jika Kadin ditempatkan sebagai perusahaan, ujar ASR, pemegang sahamnya Kadin Daerah dan asosiasi.
"Dengan pola pikir itu Kadin bisa memberikan deviden pada pemegang sahamnya dan tanpa midset itu kultur dari Kadin Indonesia tak sesuai dengan yang dipikirkan. Kadin harus berkolaborasi dengan pemerintah, baik di pusat maupun daerah dan sekarang sudah berjalan, harus dioptimalkan kedepan,” kata ASR.
Selama ini, ASR melihat problematika di Kadin daerah yang seolah mati suri. Kadin di kabupaten/kota terutama luar Jawa menurut dia hanya aktif ketika akan ikut serta dalam musyawarah nasional saja.
“Kondisi seperti ini tidak boleh terjadi lagi, bagaimana kita bersama berupaya menciptakan semakin banyak pengusaha di Indonesia, menaikkan level pengusaha dan bersinergi dengan pemerintah. Kami berharap, Kadin DIY mendukung langkah ini meski semua calon ketua ini baik, saya dan Anin (Anindya Bakrie) berteman baik dan sangat tahu kualitasnya, tapi pada akhirnya kita harus memilih. Kami akan minta banyak masukan nantinya, siapa sosok yang akan menempati posisi-posisi penting, termasuk dari DIY ini di pusat,” katanya.
ASR menyampaikan visi misi secara langsung dihadapan putri tertua Gubernur DIY, Sri Sultan HB X tersebut dan pengurus serta anggota Kadin DIY yang hadir di Royal Ambarrukmo Hotel siang itu.
Selain meminta dukungan Kadin DIY, ASR memaparkan situasi yang dialami Indonesia saat ini. Menurut dia, pengusaha kini berperan penting dalam membangkitkan perekonomian yang lumpuh akibat terpaan pandemi Covid.
ASR mengungkap, situasi pandemi dirasa memperparah perang ekonomi dunia meski seluruh negara mengalami kesulitan yang sama. Namun, Indonesia memiliki daya tawar lebih tinggi karena memiliki lumbung pangan tersendiri yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Perang ekonomi, sudah terjadi bahkan sebelum dan apalagi setelah pandemi. Roda ekonomi semua negara stop. 1998-2008 krisis oke, tapi sekarang, semua negara punya masalah. Tapi tunggu dulu, Indonesia punya SDA kaya sekali, kita punya semuanya juga makanan pertanian, kelautan, kita negara archipelago. Kalau populasi kita punya pasar begitu besar 260 juta. Ditambah kita siap menyambut demografi, formula ini tak dimiliki negara lain,” ungkapnya.
Tak hanya itu, di sisi lain kemajuan teknologi informasi saat ini juga menjadi peluang besar bagi Indonesia yang menjadi negara potensial Sumber Daya Alam. Seluruh piranti penggerak teknologi membutuhkan baterai yang mineralnya dihasilkan oleh Indonesia.
“Teknologi itu pasti pirantinya butuh baterai dan lain-lain. Boleh semua menciptakan teknologi tapi apa yang bisa dilakukan tanpa mineralnya, dan kita punya mineralnya. Ini kekayaan yang negara lain tak punya,” kata ASR.
Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi sempat memberikan cinderamata secara langsung pada ASR berupa batik Yogyakarta. Keduanya juga sempat berfoto dalam acara yang dikemas dalam agenda makan siang santai tersebut.
GKR Mangkubumi sendiri menyampaikan bahwa Kadin DIY sepakat bawasanya harus ada sinergi yang apik antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Apalagi, diketahui bahwa perusahaan letaknya di kabupaten/kota sehingga daerahlah yang paling tahu kondisi serta problematika dihadapi.
“Kami baru pertama kali bertemu, namun kami sepakat seperti yang disampaikan tadi misalnya untuk memajukan Kadin lebih baik dan sepakat berkolaborasi memajukan Kadin Kabupaten/Kota. Kalau kita bicara kewilayahan, yang punya perusahaan kan wilayah jadi bagaimana wilayah diperkuat dan pendataan juga permasalahan ada di kabupaten/kota. Kadin provinsi jadi fasilitator dan pusat jadi regulator. Namun siapa yang akan kita dukung, masih akan ada mekanisme nanti dan kita lihat saja,” tukas Mangkubumi. (Cak/Rls)
Post a Comment